RADARDEPOK.COM-Beredar foto yang menampilkan menu MBG di salah satu SD di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, menggunakan plastik, ternyata tak sedemikan seperti framming yang ditayangkan di salah satu media lokal.
Penggunaan plastik tersebut ternyata memang sudah ada kesepakatan antara sekolah dan dapur SPPG Wargajaya, yang sebenarnya itu menggunakan goodie bag untuk menu makanan kering. Namun berhubung goodie bag harus dikembalikan ke dapur SPPG lagi sehingga digunakan plastik kiloan.
Baca Juga: Kemensos dan BPS Bahas Pemutakhiran Data Penerima Bansos Agar Akurat dan Tepat Sasaran
Pernyataan ini ditegaskan Kepala SPPG Wargajaya Sukamakmur 005, Muhammad Adon Ramdoni S.H saat dikonfirmasi Kabar Bogor, Minggu (9/11/2025).
"Jadi itu menu kering yang dimasukan ke dalam plastik. Dan itu sudah menjadi kesepakatan antara kami di SPPG dengan pihak sekolah. Sebenarnya agar makanan tidak tercecer, soalnyab goodie bagnya dikembalikan lagi ke dapur,” tegasnya.
Baca Juga: Semarak Puncak Honda Bikers Day 2025, Puluhan Ribu Bikers Siap Ramaikan Garut
Diterangkan Adon Ramdoni, menu kering itu adanya di hari sabtu dan menu itu bentuk inisiatif dari SPPG agar anak-anak bisa menikmati MBG secara lengkap. Jadi dari hari senin hingga jumat itu adalah menu makanan basah, dan pada hari sabtu itu adalah makanan kering.
“Jadi di hari jumat itu ada dua menu, makanan basah dan makanan kering. Karena sesuai dengan juknis pelayanan itu sampai hari sabtu tapi karena berhubung sabtu itu libur jadi kami berikan di hari jumat, jadi untuk mengefektifkan pemberian MBG kami berika di hari jumat,” terangnya.
Adon Ramdoni juga memastikan menu yang disajikan pada siswa di Kecamatan Sukamakmur sesuai dengan standar BGN, seperti buah, susu, dan biskuit bergizi serta sayuran.
Dirinya meminta kepada semua pihak untuk tidak menggiring opini yang membawa dampak tidak baik, sebab MBG ini menjadi program unggulan pemerintah pusat, dan tentunya menjadi perhatian khusus serta serius.
Baca Juga: Resep Pancake Mangga Sederhana, Enak dan Menggugah Selera
“Jangan sampai dengan kepentingan satu ata dua orang membawa dampak yang tidak baik untuk 4000 penerima manfaat MBG ini,” ungkap Adon Ramdoni,
“Kita tidak mungkin main-main. Kita punya hati ya, apalagi ini untuk masa depan anak-anak. Saya juga punya ade, para siswa yang menerima menu MBG sudah kami anggap seperti ade saya sendiri,” tambahnya.
Artikel Terkait
Program MBG Jangkau 39 Juta Lebih Penerima Manfaat dengan 13 Ribu SPPG di Tanah Air
BGN Kembali Membuka Portal Pendaftaran Dapur SPPG Program Makanan Bergizi Gratis
Dana Operasional Rp 1 Milyar SPPG Hilang, BGN: Waspadai Kejahatan Cyber