RADARDEPOK.COM - Pascabencana banjir yang menghantam wilayah Sumatera, ratusan warga pesisir Pantai Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah mulai mengalami gangguan kesehatan.
Mengetahui hal itu, Tim Relawan Gerakan Anak Negeri langsung bergerak cepat ke daerah yang dikenal sebagai pintu masuk pertama Islam di Nusantara tersebut, pada Jumat, 12 Desember 2025.
Tim gerakan anak negeri mencatat, sebanyak 197 warga mendapatkan pelayanan kesehatan di Posko pelayanan yang diadakan di tiga titik.
Baca Juga: Wakil Kepala BGN Himbau SPPG Tidak Memakai Makanan Buatan Pabrik untuk MBG
Koordinator tim Gerakan Anak Negeri, Muhammad Indra menyebut, pelayanan meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan, hingga perawatan ringan.
“Sebagian besar keluhan masyarakat muncul akibat kondisi lingkungan pascabanjir, termasuk air kotor dan tempat tinggal yang masih lembap,” ujarnya.
Indra menyebut, penyakit dominan yang dialami oleh warga pesisir Barus itu adalah infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) hingga penyakit kulit.
Baca Juga: Kemnaker Kirim Bantuan dan Relawan ke Tiga Provinsi Terdampak Bencana
"Dari total 197 pasien, kasus terbanyak adalah ISPA yang mencapai 65 orang. Selain itu, penyakit kulit (dermatitis) juga banyak ditemukan dengan jumlah 27 kasus," paparnya.
Keluhan kesehatan lainnya yang muncul meliputi, nyeri otot sebanyak 21 kasus, hipertensi 20 kasus, sakit kepala 15 kasus, gangguan lambung 12 kasus, diare 8 kasus, trauma 1 kasus, serta keluhan lainnya seperti mual, konjungtivitis, hingga karies gigi.
Meski angka keluhan cukup tinggi, Indra memastikan, tidak ada pasien yang harus dirujuk ke fasilitas kesehatan lebih besar.
“Semua kasus masih dapat ditangani di posko. Stok obat juga masih mencukupi,” tegasnya.
Tim Gerakan Anak Negeri pun memastikan stok obat-obatan dalam kondisi cukup, sehingga pelayanan bisa diberikan optimal. Tak ditemukan kendala berarti dalam pelaksanaan layanan hari itu.***