RADARDEPOK.COM – Mengenakan baju khas tersangka, mimik wajah Rifki Azis Ramadhan (RAM) seperti tidak ada penyesalan ketika dipajang di Mapolsek Cimanggis, Jumat (11/8) malam.
Tindakan yang dilakukan RAM kepada ibunya Sri Widiastuti (SW) hingga meninggal mengenaskan, dan bapaknya Bakti Azis Munir (BAM) kritis, sangat keji.
Hanya dipicu dengan ucapan yang menyayat hati, Rifki tega menusuk perempuan yang telah melahirkannya hingga meregang nyawa.
Baca Juga: Isak Tangis Pemakaman Sri Widiastuti Korban Pembunuhan yang Dilakukan Anaknya di Depok Pecah
Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso menjelaskan, tersangka (RAM) pertama kali melakukan pembunuhan terhadap ibunya (SW) mengunakan pisau yang ditusuk di bagian leher, dada, bahu, kepala dan paha secara berulang-ulang. Dominan pada leher dan dada, hingga membuat SW meninggal ditempat.
"Saat itu korban SW sedang duduk di kursi meja makan, pelaku dari arah belakang kemudian membekap mulut korban menggunakan tangan kiri. Sementara tangan kanan digunakan untuk menusuk SW sebanyak 50 kali tusukan," ujar Arief Budiharso kepada Harian Radar Depok, Jumat (11/8).
Selang 15 menit, tersangka melihat bapaknya (BAM) masuk kedalam rumah. Kemudian tersangka langsung menganiaya bapaknya dengan cara mengayunkan sisi belakang golok hingga menghantam kepala bagian belakang.
Baca Juga: Maju Jadi Walikota Depok di Pilkada, Imam Budi Hartono Bidik 4 Kader 1 Birokrasi Buat Pendamping
Setelah itu, BAM ditarik tersangka dan dimasukan kedalam kamar. Kemudian tersangka mengunci pintu kamar tersebut. Pada saat di dalam kamar, BAM sempat melakukan perlawanan dan berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar.
"Wargapun datang menolong dengan membuka paksa pintu kamar yang terkunci. Setelah itu masyarakat segera mengamankan bapaknya yang terluka dan tersangka," kata Arief Budiharso.
Setelah kejadian tersebut, masyarakat segera melaporkan hal tersebut kepada Babinkamtibmas setempat, dan diteruskan kepada Mapolsek Cimanggis, dan segara dilakukan oleh (TKP).
Baca Juga: Presiden Sebut Kaesang Tidak Maju Pilkada Depok, Begini Kata PSI Depok
Lebih lanjut, Arief Budiharso menjelaskan, motif tersangka melakukan tindakan tersebut, karena tersangka mengalami rasa sakit hati yang mendalam, setelah dimarahi bapak dan ibunya.
Menurut keterangan dari tersangka, bahwa sejak SD dia sering dimarahi oleh kedua orang tuanya dengan nada tinggi. Tidak hanya itu, tersangka juga di tuduh melakukan penyelewengan mengenai adiministrasi perusahaan yang dikelola oleh orang tua.
“Puncaknya ketika sang bapak melontarkan kata-kata dengan bahasa “LO.. DARI LAHIR SAMPAI DETIK INI COBA SEBUTIN SATU AJA APA YANG BUAT ORANG TUA BANGGA," ujar Arief Budiharso.