utama

Ibu Kota Baru Diberinama Nusantara, Sejarawan Khawatir Pergeseran Makna

Selasa, 18 Januari 2022 | 12:30 WIB
Desain Ibu Kota Negara (IKN).

RADARDEPOK.COM - Ibu Kota Negara (IKN) Baru, diwacanakan Presiden Joko Widodo bernama Nusantara. Namun, sejarawan menyayangkan pemilihan nama tersebut lantaran tidak ada makna baru yang tercipta dari penamaannya.

Ketua Asosiasi Sejarah Lintas Batas (Sintas), Andi Achdian mengatakan, pengertian Nusantara sudah dipahami masyarakat sebagai wilayah Indonesia yang luas. Kata Nusantara dapat dibayangkan sebagai wilayah kepulauan RI.

"Sayang juga, dengan pemilihan tempat yang baru, tidak ada makna baru yang dibangun dari penamaannya," kata Andi yang juga sejarawan.

Andi khawatir penamaan ibu kota baru tersebut akan menggeser makna Nusantara. Apalagi pengertian Nusantara di masa lalu mencakup wilayah yang luas, tak terbatas pada nama satu wilayah saja.

Kata 'Nusantara' berasal dari bahasa Sansekerta. Nusa bermakna kepulauan, sedangkan antara berarti luar. Sejak era Majapahit, kata Nusantara diasosiasikan dengan wilayah Indonesia modern ditambah tetangganya seperti Malaysia, Brunei, Singapura, hingga Thailand bagian selatan.

Baca Juga : Street Race Disambut Pebalap Depok : Terminal Jatijajar jadi Opsi Lokasi

Andi menilai pemberian nama merupakan sebuah praktik kebudayaan. Nama mewakili gagasan dan konsep saat ini terhadap sesuatu hal yang dianggap penting. "Jadi pertanyaannya, secara kultural mau mewakili apa nama baru tersebut?" tanya Andi yang juga dosen Universitas Nasional tersebut.

Ia juga menilai, pemilihan nama Nusantara bisa menghilangkan identitas budaya asli di daerah setempat. Padahal, setiap wilayah di Indonesia memiliki tradisi dan budaya masing-masing.

Hal serupa juga terjadi pada ibu kota Amerika Serikat, Washington DC yang menghilangkan nama sebelumnya yang diambil dari bangsa Indian. Sedangkan, pemilihan nama yang mewakili Indonesia perlu melibatkan banyak pihak.

"Bukan sekadar namanya, tapi proses penamaan itu perlu lebih terbuka dan jelas. Siapa saja yang dilibatkan, kementerian mana yang terlibat," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pemerintah menerima masukan dari para ahli sekitar 80 nama calon Ibu Kota Negara. Dia menyebut, Presiden Jokowi mengerucut memilih nama  Nusantara.

“Saya baru mendapatkan konfirmasi dan perintah langsung dari Bapak Presiden itu pada Jumat lalu dan beliau mengatakan ibu kota negara ini namanya Nusantara,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Rapat Pansus RUU IKN di Jakarta, Senin (17/01).

Sebelum memilih nama Nusantara, pemerintah memanggil ahli sejarah dan ahli bahasa untuk memberikan pengetahuan terkait nama-nama calon Ibu Kota Negara. Nama-nama yang diberikan seperti Negara Jaya, Nusantara Jaya, Nusa Karya, Nusa Jaya, Pertiwi Pura, Wana Pura, dan Cakrawala Pura.

Alasan Jokowi memilih nama Nusantara, kata Suharso, karena nama tersebut telah dikenal oleh masyarakat luas sejak dahulu, baik domestik maupun global, sehingga menjadi ikon bagi Indonesia.

Tak hanya itu, kata dia, pemilihan nama Nusantara juga karena mampu menggambarkan kenusantaraan atau keberagaman Republik Indonesia.  "Nusantara mudah dibaca dan menggambarkan kenusantaraan Republik Indonesia," kata dia. (rd/net)

 

Editor : Pebri Mulya

 

https://www.youtube.com/watch?v=FC-1wBipOwo

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB