Senin, 22 Desember 2025

22 Jamaah Wafat di Tanah Suci

- Rabu, 16 Agustus 2017 | 09:42 WIB

 RADAR DEPOK.COM – Sebanyak 22 jamaah haji dikabarkan wafat di tanah suci, satu di antaranya merupakan jamaah haji asal Kota Depok. Dia adalah Siti Aminah (53) binti H. Janip Sain dari Kloter 11, meninggal saat tiba di tanah suci. Informasi ini pun dibenarkan oleh staf penyelenggara ibadah haji dan umrah Kementerian Agama Kota Depok, Fauzan.

Siti Aminah wafat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah pada 12 Agustus 2017, pukul 04.10 waktu Arab Saudi.

“Almarhumah sakit ketika tiba di sana,” ucap Fauzan kepada Radar Depok.

Aminah tercatat mempunyai paspor bernomor B.6919143/JKS/11/Cardiac Arrest & HHD, dan telah dimakamkan di sana. Meski begitu, kondisi terakhir jamaah haji asal Kota Depok masih kondusif dalam melaksanakan tahapan ibadah haji.

Kasi PHU Kemenag Kota Depok, Supiyanto menambahkan, pihaknya telah memberangkatkan empat kloter. Tersisa dua kloter, yakni Kloter 94 dan 96 yang akan diberangkatkan pada 25 Agustus 2017.

“Pada 14 Agustus sudah diberangkatkan kloter keempat (Kloter 57), tinggal dua kloter lagi,” tutur Supiyanto.

Sementara itu, mayoritas jamaah yang meninggal karena serangan jantung dan gangguan pernapasan. Jumlah 22 jamaah berdasarkan data yang diperoleh dari Sistem Komputerisasi dan Informasi Haji Terpadu (Siskohat) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Mekah.

Terbaru, dua jamaah yang meninggal adalah Dahlia Hanum Nasution dari kloter 5 embarkasi Medan atau MES 5. Jamaah itu berusia 60 tahun dan wafat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Mekah akibat serangan jantung.

Selanjutnya jamaah yang wafat adalah Jembar Untung Semo dari kloter 18 embarkasi Surabaya atau SUB 18. Jemaah berumur 61 tahun itu meninggal karena gangguan pernapasan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Madinah.

Dengan demikian, total jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci menjadi 22 orang, dengan rincian 17 wafat di Madinah dan 5 anggota jemaah wafat di Mekah.

Terpisah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah menegaskan, pihaknya tidak mengeluarkan surat apapun terkait dengan pelayanan haji. Penegasan ini disampaikan Pejabat Fungsional Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI Umar Badarsyah saat dikonfirmasi tentang adanya pengakuan oknum mukimin yang mendapat surat pengantar dari KJRI Jeddah.

"Kami menegaskan bahwa KJRI apalagi Konsul Jenderal tidak pernah mengeluarkan surat apapun, kepada siapapun, terkait pelayanan haji," kata Umar di Jeddah, Arab Saudi7.

Dia mengimbau agar jamaah calon haji Indonesia tidak mudah percaya jika ada yang mengaku bisa membantu segala keperluan ibadah jamaah selama di Tanah Suci, dengan meminta imbalan. "Kami imbau jamaah untuk tidak termakan bujukan para calo terutama yang mengaku bahwa mereka mendapat rekomendasi surat keterangan baik dari PPIH maupun KJRI," imbau dia.

Umar mengingatkan para jamaah haji berhati-hati dan tidak mengindahkan bila didekati orang lokal, baik mukimin Indonesia atau dari negara lain yang kebetulan mampu berbahasa Indonesia dan mengaku memiliki surat resmi.

"Tetap pada grupnya. Ikuti saja pimpinan rombongan maupun panitia yang resmi. Panitia resmi bisa dibedakan dengan pakaian dan tanda pengenal yang mereka gunakan," ucap dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X