Warga Kelurahan Mekarsari, Cimanggis, patut berbangga hati. Sebab, Tim Hoki SEA Games 2017 yang berlangsung di Malaysia, diisi atlet asal Kota Depok, Iskandar Zulkarnaen (25). Ia merupakan pasangan H. Zainal Arifin (65) dan Siti Nurjanah (57). Seperti apa kisahnya?
Laporan: Ricky Juliansyah /Radar Depok
Di rumah yang cukup sederhana di RT04/RW07 Kelurahan Mekarsari, Cimanggis, Kota Depok, kami menemui orang tua Iskandar Zulkarnaen atlet Hoki yang berlaga di SEA Games 2017, Malaysia.
Siti Nurjanah, ibu Iskandar menyebutkan, anaknya tersebut merupakan bungsu dari enam bersaudara. Ayahnya adalah pensiunan karyawan Nasional Global, dan saat ini berprofesi sebagai penjahit pakaian.
“Iskandar satu-satunya anak laki-laki, lima saudaranya perempuan," tutur Nurjanah kepada Radar Depok.
Iskandar dikenal sebagai anak yang cerdas. Itu diketahui dari deretan prestasi mau pun pendidikan yang diteempuh. Setelah lulus dari SMP Negeri 8 Depok, ia kemudian sekolah di SMA Negeri 104 Jakarta. Selanjutnya menamatkan studinya di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Ketekunan dalam belajar sudah ia tunjukan sejak kecil. Berangkat dari rumahnya di Mekarsari menuju SMP Negeri 8 yang terletak di Komplek Timah Kelurahan Tugu, Iskandar tempuh dengan jalan kaki.
“Katanya biar hemat. Waktu SD sudah berprestasi di bidang olah raga, pernah juara tenis meja,” ucap Nurjanah.
Awal fokus menggeluti olahraga saat kuliah. Iskandar mengambil olahraga Futsal. Karena jadwal latihan yang terlalu pagi, membuat ia beralih ke Hoki. "Berangkat dari sini jam 6 pagi, sampai sana sudah latihan. Jadi pindah ke Hoki," paparnya.
Cita-citanya sendiri, lanjut Nurjanah, sebenarnya bukan menjadi olah ragawan, tetapi ingin masuk TNI. Lantaran empat kali mencoba mengikuti tes dan tidak lulus, akhirnya memutuskan concern di olah raga. "Waktu itu dua kali tidak lulus tes di awal, yang ketiga dan keempat. Pas tes terakhir tidak terpilih, jadi mau berangkat ke malang tidak terpilih," ungkapnya.
Saat mendalami hoki, Nurjanah tidak mengetahui secara detail. Ia hanya tahu saat ada kegiatan, minta izin tidak pulang selama tiga bulan untuk training center (TC). "Saya juga tidak menyangka, soalnya kemana-mana tidak pernah minta uang. Kuliah juga tidak pernah minta uang, hanya semester 1 dan 2 saja. Malah saya dikasih tiap bulan, jadi ada kejuaraan dapat uang saku kali," kata Nurjanah.
Bahkan, Iskandar pun kadang tidak bilang mau kemana. Namun ia meyakini bahwa anaknya lurus-lurus saja, sehingga mempercayakan setiap kegiatan Iskandar. "Saya tidak menyangka sampai Sea games, bilangnya mau TC dulu selama tiga bulan di Bandung. Malahan saya tidak tahu Iskandar ikut Sea Games. T ahunya ikut kejuaraan, ke Singapura, Thailand dan lainnya, terakhir ke Iran selama 10 hari," ucap Nurjanah.
Sayangnya, meski tercatat sebagai warga Depok, Iskandar bukannya menjadi atlet Depok, tapi ikut tim Jakarta. "Waktu PON kemarin ikut DKI, jadi juara 2. Jadi statusnya ikut DKI. Sehari-harinya mengajar renang. Saya cuma berharap setelah Sea Games dapat kerjaan yang manfaat dunia akherat," pungkasnya.
Sementara, Ketua RW07 sekaligus Pembina Katar Unit RW07 Kelurahan Mekarsari, Usman mengatakan, Iskandar termasuk aktif di lingkungan dan mudah membaur dengan warga. Bahkan, Iskandar ditunjuk sebagai Wakil Ketua Katar Unit RW07 Kelurahan Mekarsari. "Sebenarnya Depok banyak yang berpotensi, cuma kurang terpantau saja. Kalau dipantau dan mendapat dukungan dari pemerintah pun, tergantung dari RT/RW-nya yang mengajukan juga sih," kata Usman.
Adanya atlet asal Depok yang berlaga di Sea Games, membuat Usman merasa bangga. Terlebih, Iskandar merupakan remaja binaannya di wilayah, yang berprestasi di level nasional hingga internasional. "Anak itu lulus sekolah ingin masuk Abri, tapi gagal terus, akhirnya ikut olahraga, dia pilih Hoki. Saya bilang siapa tahu kalau ada bakat, bisa nerus, alhamdulillah sekarang terbukti. Waktu itu pelatihan di bandung, akhirnya bisa naik. Tadinya kendor, tapi saya motivasi terus agar terus giat berlatih," ucap Usman.