RADARDEPOK.COM - Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, tetap akan menjual dan tidak akan melakukan pengurangan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite. Pasalnya, pertalite menopang 80 persen penjualan BBM Pertamina.
Sementara itu, premium kontribusi penjualannya kecil sehingga wacana penghapusan BBM jenis ini mengemuka.
Ahok bahkan meminta pemerintah dan DPR menggelontorkan subsidi untuk pertalite kalau penjualan premium dihapus.
"Tetap dijual dan tidak dikurangi kalau pertalite. Subsidi bisa beralih ke pertalite. Itu yang seharusnya jika subsidi BBM," kata Ahok.
Meski demikian, mantan gubernur DKI Jakarta itu tidak memaparkan berapa besar usulan subsidi untuk Pertalite.
Sebelumnya, Ahok mengisyaratkan penjualan BBM jenis premium akan dihapus tahun depan. Alasannya, karena kontribusi penjualan premium kecil.
"Penjualannya (premium) kecil. Pertalite hampir 80 persen dari total penjualan BBM," ujarnya.
Sementara itu, Kementerian ESDM juga mengisyaratkan akan menghapus Premium. Hal tersebut terlihat dari upaya pemerintah yang terus mendorong masyarakat untuk melakukan transisi penggunaan BBM dari premium ke pertalite.
Pengalihan bahan bakar ini dimaksudkan agar Indonesia secara bertahap melakukan transisi ke energi bersih yang lebih ramah lingkungan.
Menurutnya, peralihan dari premium ke pertalite diproyeksikan mampu menurunkan kadar emisi karbondioksida sebesar 14 persen.
Lebih kanjut, Soerja mengatakan saat ini hanya terdapat tujuh negara yang masih menggunakan bahan bakar dengan RON 88, tidak terkecuali Indonesia. Padahal, premium sudah banyak ditinggalkan masyarakat lantaran kualitasnya tidak lebih baik dibandingkan RON 90 atau lebih. (rd/net)