"Jadi, mereka nunggu adik saya pulang, adik saya berdua sama temannya. Temannya berhasil kabur," ujarnya.
Aif sendiri diketahui berprofesi sebagai supir angkot jurusan Depok-Bojonggede. Dia biasa dipanggil Belo. Akibat serangan itu, beber dia, Belo mengalami dua luka sobekan di dada dan dua luka sobekan di lengan karena, mencoba menahan senjata tajam yang ditebaskan lawan ke arahnya.
"Kalau yang ditangan itu lukanya dalam. Tembus ke tulang. Makanya, kehabisan darah," ungkap Yadi.
Makanya ia menegaskan, adiknya merupakan korban pengeroyokan, bukan lah pembegalan yang sempat ramai di sosial media. "Jadi ini pengeroyokan bukan pembegalan karena, tidak ada barang yang diambil," tegasnya.
Semasa hidup Belo, sebut dia, tidak pernah melakukan hal yang aneh-aneh. Bahkan, dia dikenal pendiam dan baik terhadap temannya. "Teman-temannya juga tak menyangka. Temannya bilang dia orangnya asyik," ucap Yadi.
Lebih lanjut, ungkap Yadi, dia bersama keluarga telah melaporkan hal tersebut ke kepolisian setempat. "Sudah kita laporkan ke polisi, kita mengikuti proses hukum saja," pungkasnya. (rd/tem/viv/ger)
Jurnalis : Gerrard Soeharly
Editor : Junior Williandro