RADARDEPOK.COM – Memasuki pergantian musim, cuaca ekstrem tak dapat dielakan. Hujan deras disertai angin puting beliung hingga hujan es pun dirasakan di Kota Depok, Minggu (15/5) sore. Akibat bencana tersebut, tercatat ada 127 rumah rusak yang tersebar di Kecamatan Sawangan dan Pancoranmas.
Anggota Tagana Kota Depok, Abdul Rosyid menyampaikan, dari jumlah ratusan jiwa yang terdampak, sebarannya untuk Kelurahan Rangkapan Jaya Kecamatan Pancoranmas sebanyak 84 jiwa dari 21 Kepala Keluarga (KK), tercatat ada 21 rumah yang rusak.
Baca Juga : Juni, Selamat Datang Kemarau di Depok
Lalu, di Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoranmas 246 Jiwa dari 82 KK yang tersebar di tiga RW, yaitu RW2, 10, 11. Tercatat ad 89 rumah yang rusak di Kelurahan ini, baik ringan maupun berat.
Selanjutnya yang tak kalah banyak warga yang terdampak, ada di Kelurahan Bedahan Kecamatan Sawangan. Ada 103 jiwa dari 27 KK yang tersebar di RW6 dan 8, buntut dari angin puting beliung dan hujan deras. "Untuk yang di Bedahan Sawangan, ada 15 rumah rusak berat dan 12 rusak sedang," terang Rosyid kepada Harian Radar Depok, Senin (16/5).
Beruntung dari kejadian tersebut, tidak ada yang menjadi korban luka maupun meninggal dunia. Pihak Tagana langsung menyuplai bantuan seperti terpal untuk mengantisipasi hujan yang masuk ke rumah, serta kebutuhan pangan untuk korban yang terdampak cuaca ekstrem.
Tak hanya Tagana, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok juga turut berjibaku mengevakuasi pohon tumbang. Bahkan dari laporan yang masuk ke redaksi ada enam orang yang diselamatkan atas kejadian tersebut.
Kabid Operasional dan Penyelamatan Damkar Depok, Welman Naipospos memaparkan, total ada enam orang yang diselamatkan, tiga orang terjadi di Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoranmas, tepatnya di Jalan Samudra Raya RT3/2.
Lalu yang warga yang diselamatkan di lokasi Perumahan Diamond Valey RT12, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan. "Tapi semua tidak luka apalagi korban, seluruhnya diselamatkan karena rumahnya tertimpa pohon tumbang saat hujan deras dan angin kencang," ungkap Welman.
Seluruh UPT Damkar yang berada di wilayah dikerahkan untuk melakukan evakuasi, agar arua lintas dan aktifitas masyarakat bisa berjalan normal kembali. Setiap evakuasi, lanjutnya memiliki kesulitan, ada yang permukaan genteng licin, akses jalan yang sulit, dan lain sebagainya. Namun semuanya bisa dikerjakan secara gotong royong dengan bantuan masyarakat serta pihak terkait lainnya.
Welman meminta kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan peduli dengan memperhatikan. Serta menjaga lingkungan secara bergotong rotong untuk mengantisipasi kejadian serupa. "Bisa berkoordonasi dengan petugas yang terkait dalam memelihara pohon dan lainnya, agar saat cuaca ekstrem terjadi bisa jauh lebih aman dan nyaman," harapnya.
Buntut dari korban yang banyak dari dampak, Walikota Depok Mohammad Idris segera mendatangi lokasi kejadian. Orang nomor satu di Depok itu hadir di RW3 Kelurahan Rangkapan Jaya.
Dia melihat secara langsung rumah warganya yang porak poranda atas kejadian cuaca ekstrem tersebut didampingi Camat dan Lurah setempat. "Saat ini bisa dibantu karena bersifat kedaruratan," tegasnya di lokasi.
Rumah yang rusak rata-rata pada atap rumah sehingga Senin (16/5) akan dilakukan asesmen kerusakan dan lainnya akibat bencana tersebut. Dia juga mengistruksikan, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok melakukan penanganan kepada korban. "Tim Tagana sudah turun ke lokasi guna memberikan bantuan logistik," tambah Idris.
Berdasarkan laporan yang masuk ke dirinya, kejadian tak hanya di Rangkapan Jaya semata, bencana juga menerjang sejumlah wilayah, seperti Mampang, Bedahan serta Pengasinan. "Saya harap semua bisa bergotong royong untuk menangani bencana ini. Perbanyak istighfar, dan terus berkomunikasi dengan RT-RW setempat," tandas Idris.(arn/rd)
Jurnalis : Arnet Kelmanutu
Editor : Fahmi Akbar