Pemekaran Kabupaten Bogor Barat dapat Dukungan Forum Rektor

RADARDEPOK.com – Sejumlah pimpinan perguruan tinggi dan universitas yang ada di Kabupaten Bogor, sepakat untuk membentuk Forum Rektor pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Setidaknya ada 13 pimpinan perguruan tinggi dan universitas yang masuk dalam Forum Rektor Kabupaten Bogor, mereka adalah, Universitas Muhammadiyah Bogor Raya, Institut Agama Islam Tazkia, Institut Agama Islam Sahid, Institut Agama Islam Laa Roiba, Institut Teknologi Bogor Vinus.

Institut Agama Islam Bogor, STAI Al Aulia, STAI Sirojul Falah, STEBI PUI, STAI Darunnajah dan STAI Nurul Iman Parung.

Ketua Forum Rektor Kabupaten Bogor Saiful Falah mengatakan, forum ini dibentuk sebagai salah satu wadah baru bagi pimpinan perguruan tinggi dan universitas yang ada di Bogor untuk membangun sinergitas dan kolaborasi dalam pembangunan pendidikan.

Baca Juga: Pengangguran dan PHK Turun di Depok, Setahun Baru 198 Pekerja Dirumahkan

Saiful juga menyampaikan, Forum Rektor inidiharapkan bisa menjadi lokomotif bagi perubahan dan kemajuan pendidikan, sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah daerah.

“Utamanya dalam mewujudkan Kabupaten Bogir yang maju, berkeadaban, terutama di bidang pendidikan,” kata Saiful.

Menurut Saiful, pendidikan merupakan mesin pencetak sumber daya manusia (SDM) unggul. 

Sebab, ini negara maupun daerah akan jauh lebih optimal untuk mengelola sumber daya alam. 

Baca Juga: Rudy Susmanto Gencar Kenalkan Sajadah, Bakal Bangun Masjid Raya Termegah di Kabuaten Bogor

Sehingga akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi pemerintah dan kemaslahatan yang lebih luas bagi masyarakat.

“Negara yang maju selalu ditopang oleh SDM yang berkulitas,” kata Rektor  Institut Ummul Quro Al-Islami dalam keterangan tertulisnya.

Dalam kesempatan ini juga ia menyampaikan jika Forum Rektor Kabupaten Bogor mendukung penuh pemekaran erah otonomi baru (DOB) Kabupaten Bogor Barat (KBB).

Sebab, kata dia, Kabupaten Bogor saat ini bisa dikatakan sudah sangat over capacity dengan jumlah penduduk yang mencapai 5,7 juta jiwa.