Senin, 22 Desember 2025

Pengangguran dan PHK Turun di Depok, Setahun Baru 198 Pekerja Dirumahkan

- Jumat, 11 Oktober 2024 | 08:15 WIB
Sejumlah warga Depok saat mencari kerja dalam job fair mini yang diadakan Disnaker Kota Depok. (DOK.RADAR DEPOK)
Sejumlah warga Depok saat mencari kerja dalam job fair mini yang diadakan Disnaker Kota Depok. (DOK.RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Badai PHK ternyata masih berlangsung. Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Provinsi Jawa Barat menduduki posisi keempat angka PHK terbesar, sebanyak 6.210 orang.

Tapi tidak dengan Kota Depok. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok mencatat, sejak Januari hingga September 2024, sebanyak 198 pekerja terkena PHK. Angka tersebut menunjukan adanya penurunan PHK serta pengangguran.

Walikota Depok, Mohamad Idris mengungkapkan, Kota Depok mengalami penurunan angka pengangguran, tetapi situasi ini tidak sejalan dengan adanya PHK di beberapa perusahaan besar, termasuk perusahaan asing.

Baca Juga: Essay Imam Budi Hartono Bayar Trasnportasi Berbasis KTP Juara 1 di UI, Warga Depok Kagum

"Angka penganggurannya turun, jadi ini tidak sinergi kalau ada PHK. Nah mungkin saja ini dari perusahan besar," kata Mohamad Idris kepada Radar Depok.

Hal ini terlihat di sepanjang Jalan Raya Bogor, di mana banyak pabrik beroperasi dengan karyawan dari berbagai wilayah. "Jadi pegawainya itu bukan orang Depok semua, bisa jadi orang Bekasi, orang Bogor macem-macem lah," tutur Mohamad Idris.

Mohamad Idris melanjutkan, PHK seharusnya menyebabkan peningkatan angka pengangguran, namun di Depok, tingkat pengangguran berada di 6,97 persen atau sekitar 72.000 orang dari sebelumnya sebesar 9,76 persen. Sebaliknya, angka pengangguran di Jawa Barat jauh lebih tinggi.

Baca Juga: Walikota Depok: Pelayanan Publik Jadi Komponen Penting Pemerintah

"Nah ini juga harus dilihat, kalau dari sisi data, harusnya kan PHK dampaknya pengangguran itu naik," ucap Mohamad Idris.

Pada kesempatan lain, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok, Sidik Mulyono menuturkan, hingga saat ini, kasus PHK di Depok telah mencapai 198 orang. Meskipun angka tersebut terbilang banyak, jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah PHK mengalami penurunan.

"Kita catat tahun lalu itu malah ada 255 kasus PHK di Depok," kata Sidik Mulyono kepada Radar Depok.

Baca Juga: Disnaker Depok Perbanyak Jaringan Kirim Pekerja ke Luar Negeri, Bukan Hanya ke Jepang

Sidik Mulyono merinci, kasus PHK terbesar terjadi pada Agustus sebanyak 64 orang, lalu Maret 46 orang, Juli 30 orang, Januari 20 orang, disusul September 17 orang, Februari 13 orang, Juni empat orang, Mei tiga orang dan April satu orang.

"Biasanya memang paling banyak itu terjadi pada bidang manufaktur," ucap Sidik Mulyono.

Salah satu alasan meningkatnya PHK adalah kondisi perekonomian yang mengalami stagnasi, terutama di bidang manufaktur. Sektor ini sangat dipengaruhi oleh digitalisasi, yang mengubah cara produksi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X