RADARDEPOK.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) berharap Sekolah Rakyat bisa berdiri di tiap kabupaten/kota di Indonesia. Jenjang yang dibuka mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Memengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Sekolah Rakyat dibuka mulai tahun ini. Satu kabupaten/kota satu Sekolah Rakyat," ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf pada Rapat Koordinasi dan Sosialiasi Sekolah Rakyat Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Bogor, Kamis (13/3).
Gus Ipul menjelaskan, anak atau siswa yang menjadi sasaran Sekolah Rakyat diutamakan yang berasal dari keluarga miskin ekstrem dan berdomisili di dekat Sekolah Rakyat.
Baca Juga: GOW Kabupaten Bogor Kembalikan Keceriaan Anak anak Korban Banjir Puncak
Lalu, indikator miskinnya akan ditentukan berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). "Warga miskin yang desil satu di sekitar situ dulu," ujarnya.
Nantinya Sekolah Rakyat akan memiliki konsep asrama. Sehingga, bila anaknya masih SD, maka orang tuanya bisa menengoknya sewaktu-waktu.
"Sekolah ini gratis. Mulai dari asrama, baju, peralatan sekolah, dan keperluan lainnya akan ditanggung negara.
Gus Ipul saat ini mengaku sedang konsolidasi dengan bupati dan wali kota. Ia meminta kepada para kepala daerah yang memiliki aset dan tanah agar diusulkan menjadi Sekolah Rakyat.
Adapun untuk Jawa Barat, Mensos berharap memiliki 30 Sekolah Rakyat yang berdiri di tiap kabupaten/kota.
"Nanti provinsi juga memiliki sendiri satu atau dua," katanya. Untuk kurikulum Sekolah Rakyat, ia mengatakan akan sama dengan kurikulum sekolah unggulan. Tapi, hal ini masih dalam pembahasan lebih lanjut.
"Lagi dikombinasikan semua untuk membandingkan satu dengan yang lain, tapi acuannya sekolah unggulan," katanya.
Gus Ipul juga menargetkan pada tahap awal akan didirikan 200 Sekolah Rakyat. Separuh dibangun pemerintah dan separuhnya lagi dibangun swasta.
"Lagi kita konsolidasikan, termasuk Kabupaten Bogor salah satu yang prioritas," ujarnya.
Ia menyebutkan sejumlah keunggulan Sekolah Rakyat. Diantaranya akan menerapkan pendidikan karakter dan bela negara, kombinasi kurikulum nasional dan internasional, dan pendampingan paska lulus.
Artikel Terkait
Bupati Bogor Rudy Susmanto dengar Keluhan Masyarakat Lewat Tarling
Pemkab Bogor Mau Gratiskan Biaya Berobat dan Pendidikan, Simak Penjelasan Bupati Rudy Susmanto
Pembangunan Jembatan Darurat di Cisarua Dikebut, Lokasinya Dekat Tempat Usaha Mantan Bupati Bogor
Segel PT GGS Dicopot, DPRD Kabupaten Bogor Geram
Tarling di Kecamatan Cileungsi, Wakil Bupati Bogor Jaro Ade Wanti-wanti Orangtua Jaga Anak dan Lingkungan
Safari Ramadan, Direktur Teknologi Informasi dan Kerjasama Ditjenpas sapa Warga Binaan Lapas Cibinong
GOW Kabupaten Bogor Kembalikan Keceriaan Anak anak Korban Banjir Puncak