Senin, 22 Desember 2025

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium Kasus Keracunan Tempe di Leuwisadeng Bogor

- Jumat, 13 Juni 2025 | 06:00 WIB
Kapolsek Leuwiliang, Kompol Waluyo.  (KABAR BOGOR)
Kapolsek Leuwiliang, Kompol Waluyo. (KABAR BOGOR)

RADARDEPOK.COM - Polsek Leuwiliang masih menunggu hasil laboratorium dari hasil pemeriksaan sampel tempe dalam kejadian dugaan keracunan satu keluarga terdiri dari 8 jiwa di Kampung Cikadu, Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Senin (9/6).

"Dari hasil investigasi di lapangan belum bisa memastikan keracunan tersebut berasal dari tempe, apakah itu keracunan dari minyak, tepung terigu atau dari hal-hal lain," ungkap Kapolsek Leuwiliang, Kompol Maryanto.

Kompol Maryanto menjelaskan, dibutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk mengetahui hasil pemerikasaan laboratorium.

"Kemarin dari hasil koordinasi dengan tim Puskesmas Leuwisadeng masih menunggu hasil laboratorium. Adapun pemerikasaan laboratorium dilakukan di Jakarta," ujarnya.

Namun dia mengatakan, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari warga sekitar dan penjual tempe maupu  terigu, tidak ditemukannya hal serupa.

"Masyarakat yang beli tempe banyak dan tidak ada yang merasakan hal seperti itu, kalau dari terigu kami datangi pedagangnya juga masih banyak, dan tidak ada keluhan," terangnya.

Kapolsek pun mengimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dan saat melakukan pembelian kebutuhan pokok agar melakukan pemeriksaan.

Baca Juga: Aksi Nyata Komnas Pengendalian Tembakau : Kawasan Tanpa Rokok di 514 Pemda, Lindungi Kesehatan Masyarakat

"Saya menghimbau agar selalu melihat kemasan dan cek tanggal kadaluarsanya dan selalu waspada," imbau Kompol Maryanto.

Sebagaimana diketahui, satu keluarga terdiri dari 8 jiwa di Kampung Cikadu, Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, harus mendapat perawatan medis. Mereka diduga keracunan usai menyantap penganan tempe goreng olahan sendiri, Senin (9/6).

Korban dirawat di Puskesmas Leuwisadeng dan ada yang dirujuk ke RSUD R Moh Noh Nur (RSUD Leuwiliang).

Salah seorang korban, Sukamto mengungkap, merasakan pusing dan mual setelah memakan tempe yang digoreng anggota keluarganya.

Baca Juga: Sukses Gelar Golf HJB 543, Soca Event: ini bukan Sekadar Turnamen Olahraga

"Kejadiannya Senin (9/6) pagi, setelah memakan tempe goreng saya dan 7 orang lainnya merasa muntah-muntah, mual, pusing, lemas, dan kaki berasa kesemutan," ujarnya.

Kepala Puskesmas Leuwisadeng, dr Farida memgungkap, pihaknya tengah melakukan uji laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan. Namun, salah satu makanan yang dicurigai adalah tempe yang dikonsumsi keluarga tersebut. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sah! Muhamad Yusril Nakhodai PK KNPI Ciawi

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:21 WIB

MPI Kabupaten Bogor Sabet Dua Medali di Kejurda Jabar

Sabtu, 20 Desember 2025 | 22:52 WIB

Ini Tiga Titik Hambat di Jalur Puncak Bogor

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB

Pemkab Bogor Semangat Sukseskan Program MBG

Kamis, 18 Desember 2025 | 08:45 WIB
X