Senin, 22 Desember 2025

Kecewa! Puskesmas Curugbitung Bogor Gagal Direlokasi

- Jumat, 13 Juni 2025 | 08:00 WIB
Anggota DPRD Kabupaten Bogor Dapil V, Nurodin menunjukan kondisi Puskesmas Curugbitung.  (ISTIMEWA)
Anggota DPRD Kabupaten Bogor Dapil V, Nurodin menunjukan kondisi Puskesmas Curugbitung. (ISTIMEWA)

“Relokasi Puskesmas Curugbitung bukan hal baru. Ini sudah menjadi salah satu prioritas dalam dokumen perencanaan dan penganggaran Dinas Kesehatan. Namun realisasinya memang sangat bergantung pada kemampuan fiskal daerah,” ujarnya.

Menurutnya, pada proses perubahan anggaran parsial tahap satu tahun ini, Pemkab Bogor telah melakukan peninjauan ulang terhadap seluruh kegiatan pembangunan, termasuk di bidang kesehatan. Akibat rasionalisasi dan penyesuaian anggaran, beberapa program termasuk pengadaan lahan dan rehabilitasi Puskesmas Pembantu (Pustu) terpaksa dijadwalkan ulang ke tahun 2026.

“Bukan dibatalkan, tapi dijadwalkan ulang. Ini bagian dari manajemen fiskal yang sehat. Anggaran harus dikelola sesuai skala prioritas yang dinamis dan kemampuan keuangan aktual,” lanjutnya.

Meskipun menghadapi tantangan fiskal, Pemkab Bogor tetap menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, terutama di wilayah yang membutuhkan perhatian infrastruktur seperti Curugbitung.

“Kami tidak tinggal diam. Usulan relokasi akan kembali diperjuangkan dalam penyusunan RKPD dan KUA-PPAS 2026. Ini adalah bentuk keseriusan kami menjaga pelayanan publik tetap optimal,” katanya.

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Bogor Dapil V, Nurodin, jengkel atas sikap Dinkes Kabupaten Bogor, yang tidak memperjuangkan relokasi Puskesmas Curugbitung.

Sekertaris DPC PKB Kabupaten Bogor, mengatakan, bahwa kondisi Puskesmas Curugbitung sangat tidak layak, padahal kunjungan pasien bisa mencapai 250 orang per hari.

Baca Juga: Jangan Sampai Lolos Warga Bogor! Pusaka Kerajaan Sunda Dipamerkan di Mal

“Dinkes sangat tidak peka dengan kebutuhan sarana kesehatan yang tentu sangat menjadi daya dukung pelayanan kesehatan. Padahal tercatat kunjungan pasien perhari mencapai 250 orang pada hari-hari tertentu. Sementara dengan ruangan puskesmas yang sempit, jangankan untuk melayani pasien, untuk tenaga medis saja sangat berdesakan,” ungkapnya.

Jaro Peloy, sapaan karibnya pun tak dapat menyembunyikan kekecewaannya karena usulan relokasi Puskesmas Curugbitung sudah disampaikan sejak 2020.


“Sejak 2020 sudah kita perjuangkan di APBD dan setiap tahun anggaran itu selalu ada, hanya saja Dinas Kesehatan yang tidak mau merealisasikan sehingga setiap tahun di refocusing anggaran, dialihkan ke belanja lain di internalnya,” katanya.

Lebih miris lagi, dana sebesar Rp1,6 miliar yang dibutuhkan untuk relokasi tersebut kembali dicoret di tahun ini. Jaro Peloy menyebut keputusan ini sebagai bentuk pengabaian terhadap hak dasar masyarakat.

“Hanya butuh anggaran 1,6 miliyar saja dan sudah 5 tahun namun sampai saat ini tidak pernah direalisasikan, bahkan tahun ini dengan alasan defisit yang dihapus malah belanja modal pengadaan lahan yang sudah jelas kepentingan rakyat,” geram dia. ***

JURNALIS : ACHMAD KURNIAWAN

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sah! Muhamad Yusril Nakhodai PK KNPI Ciawi

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:21 WIB

MPI Kabupaten Bogor Sabet Dua Medali di Kejurda Jabar

Sabtu, 20 Desember 2025 | 22:52 WIB

Ini Tiga Titik Hambat di Jalur Puncak Bogor

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB

Pemkab Bogor Semangat Sukseskan Program MBG

Kamis, 18 Desember 2025 | 08:45 WIB
X