Tolong Pak Bupati! Relokasi SDN Jambuluwuk 01 Ciawi Bogor Mendesak Dilakukan : KBM Digilir Tiga Shift

RADARDEPOK.COM - SDN Jambuluwuk 01 di Desa Jambuluwuk, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, sudah tidak layak digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar dan mengajar (KBM).

Gedung sekolah berada di lahan yang sempit, dan berada di pinggir jalan raya dengan mobilitas kendaraan tinggi, bisa membahayakan anak didik.

Kepala Desa Jambuluwuk, Dedi mengatakan, SDN Jambuluwuk 01 sudah selayaknya direlokasi ke tempat yang lebih luas dan aman untuk proses belajar mengajar. Saat ini ruang kelas tidak sebanding dengan ruang kelas yang tersedia, bahkan pihak sekolah harus membagi tiga shift untuk menyelenggarakan KBM.

"Jumlah siswa di atas 500 orang, sedangkan ruang belajar yang ada di SDN Jambuluwuk 01 hanya 7 ruang kelas saja," ujarnya.

Baca Juga: Disdik Gelar FLS3N 2025, Pemenang Wakili Kabupaten Bogor di Jawa Barat

Kondisinya bertambah memprihatinkan, karena luasan lahan sekolah sangat kecil. Jangankan digunakan mengadakan upacara bendera, untuk bermain anak-anak saja sangat sempit.

"Usulan relokasi (SDN Jambuluwuk 01) sudah berulangkali dilakukan, baik melalui musrenbang maupun reses DPRD Kabupaten Bogor dapil III. Bahkan itu sudah dilakukan sejak kepala desa sebelum saya," katanya.

Dijelaskan Dedi, relokasi SDN Jambuluwuk 01 hampir terealisasi pada tahun 2024. Namun batal karena terkendala pengadaan lahan.

"Terkendala dengan tempat (lahan), tetapi kita sudah menyiapkan tiga lokasi yang rata-rata luasannya di atas 2.200 meter untuk dipertimbangkan oleh Pemkab Bogor," ucapnya.

Kades Jambuluwuk menyebut relokasi SDN Jambuluwuk 01 menjadi. kebutuhan mendesak, demi mencetak anak bangsa yang cerdas.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Camat Ciawi, Denny Kuswara menyebut, usulan relokasi SDN Jambuluwuk 01 sudah dilakukan sejak tahun 2019, namun sampai sekarang belum mendapat titik terang.

Baca Juga: Sekda Ajat : Mahasiswa Hadir Sebagai Penyambung Masyarakat

“Jumlah rombongan belajar di SDN Jambuluwuk 01 Lebih dari 15, sementara ruang kelas yang dipunya hanya 7 saja sehingga penyelenggaraan KBM tidak efektif," tuturnya.

Denny Kuswara mengatakan, di sekolah itu ada sebanyak 36 rombel, sedangkan luas lahannya sangat kecil.

“Nah makanya kita Pemerintah mengajukan usulan relokasi, bahkan kita sudah mengajukan sejak tahun 2019 agar sekolahan ini segera di relokasi,” ungkapnya.