Sampah Gunung Putri Bogor Tuntas di Desa

RADARDEPOK.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor bakal menjadikan bank sampah Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, sebagai plant project.

"Pengelolaan sampah di Desa Gumung Putri akan kita jadikan plant project bagi desa-desa di Kabupaten Bogor," ungkap Sekretaris DLH Kabupaten Bogor, Dede Armansyah.

Dede Armansyah mengatakan, pihaknya bersama Komisi III DPRD Kabupaten Bogor telah melihat langsung bank sampah di Desa Gunung Putri. Pengelolaan sampahmya telah tuntas di desa.

Baca Juga: Merasa Dirugikan, Daulat Harahap Tempuh Jalur Hukum Pembuat Video Viral Dirinya

“Ternyata penanganan sampah tuntas di desa di beberapa desa di Kabupaten Bogor sudah dilaksanakan, salah satunya di Desa Gunung Putri. Merena mengelola sampah secara mandiri," ujarnya.

Sekretaris DLH Kabupaten Bogor berharap dengan pengelolaan di tingkat desa dapat mengurangi masalah sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang biayanya cukup besar.

“Karena tujuannya terakhirnya kita berharap mengurangi sampah ke TPA, sementara kita tau biaya pengelolaan di TPA cukup mahal. Maka kita harapkan penuntasan di desa dapat berlangsung dengan baik, dan kita pikir perlu mulai dari 0 (nol) dab kita sudah mempunyai beberapa contoh di beberapa desa,” ungkapnya.

Baca Juga: Lapas Cibinong Jajaki Pelatihan Budidaya Maggot : Bekal Keterampilan untuk Warga Binaan 

Sebelumnya, kata Dede, DLH dan Komisi III juga mengunjungi Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga.

Ketua Komisi III DPRD Bogor, Aan Triana Al Muharom menekankan agar sampah harus dituntaskan di desa, tidak semua dibuang ke TPA Galuga, kata dia saat kunjungan kerja ke Desa Purwasari.

Politisi Partai Golkar  menegaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk mencari solusi konkret agar beban pengelolaan sampah tidak terus-menerus ditumpukan di TPA Galuga.

Baca Juga: Pemdes dan Masyarakat Desa Purwasari Diajak Mandiri Tangani Sampah 

“Sistem yang diterapkan di Desa Purwasari layak dijadikan percontohan. Kita harus dorong desa-desa lain agar mandiri dalam mengelola sampah. Hanya sampah yang benar-benar tak bisa dimaksimalkan yang seharusnya dikirim ke Galuga,” katanya.***

Jurnalis : Achmad Kurniawan