“Alhamdulillah, dari puluhan sampel yang diambil, tidak satupun yang positif. Artinya Pasar Cileungsi bebas formalin, bebas boraks, dan aman pangan. Jadi masyarakat tidak perlu resah atau khawatir,” ungkap Isni.
Dia menjelaskan, begitu juga dengan pedagang ikan, sekitar 30 persen sampelnya diuji dan hasilnya juga aman. Bahkan sebelumnya, tim peneliti Universitas Indonesia (UI) juga pernah meneliti potensi virus influenza pada hewan hidup di pasar ini. Hasil penelitian tersebut menyatakan hewan ternak di Pasar Cileungsi negatif influenza.
“Selain itu, DKP juga mengambil sampel sayuran untuk diteliti lebih lanjut terkait kemungkinan kandungan pestisida,” jelas Isni.
Ia menambahkan, kalau untuk sayur memang masih dalam penelitian, karena pestisida ada yang diperbolehkan dalam batas tertentu. Kita masih menunggu hasilnya. Sementara ikan dan lauk-pauk sudah dipastikan aman. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap cerdas dalam berbelanja.
Baca Juga: Baru Buka! Omon - Omon Playground, Taman Bermain Anak di Jakarta Barat
“Bahan pangan yang sudah tidak layak konsumsi biasanya bisa dikenali dengan kasat mata. Misalnya, ayam yang sudah tidak segar sebaiknya jangan dibeli. Intinya, Pasar Cileungsi aman pangan, tinggal bagaimana masyarakat tetap pintar memilih,” pungkas Isni Jayanti.***
Artikel Terkait
DKP Kabupaten Bogor Dorong Anak Muda Gemar Konsumsi Pangan Lokal, Ternyata Ini Tujuannya
DKP Bogor Minta Masyarakat Memperhatikan Keamanan Pangan
DKP Kabupaten Bogor Komitmen Dorong Pola Konsumsi Bergizi dan Seimbang