RADARDEPOK.COM-Kasus keracunan pada program Makanan Bergizi Gratis (MBG) makin marak terjadi belakangan ini. Banyak pihak mendorong agar program politik andalan Presiden Prabowo Subianto dihentikan.
Tak ingin kasus serupa terjadi di Kabupaten Bogor, Dinas Kesehatan terus memperkuat pengawasan mutu gizi dan keamanan pangan dalam program MBG untuk anak sekolah.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan makanan yang disajikan kepada siswa memenuhi standar gizi, higienitas, dan keamanan.
Baca Juga: Punya Tahu dan Santan? Coba Bikin Tahu Santan Bawang Putih, Cocok untuk Lauk Akhir Bulan
Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty mengatakan, pengawasan dilakukan secara terpadu bersama 101 Puskesmas yang menjadi perpanjangan tangan Pemkab Bogor di wilayah.
“Kami mengawasi mulai dari kelayakan kandungan gizi menu yang disediakan, energi, protein, vitamin, mineral, hingga masa kadaluarsa dan cara penyimpanan serta distribusi bahan makanan,” ujarnya.
Plt Dirut RSUD Idham Chalid menjelaskan, selain pengawasan gizi, Dinkes juga melakukan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL).
Baca Juga: Tegas! 82 Warga Binaan High Risk Diboyong ke Nusakambangan
Termasuk pemeriksaan kualitas air, fasilitas dapur, higienitas, sanitasi pangan, serta pembinaan kepada pihak sekolah dan penyedia makanan. Edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga diberikan kepada siswa, guru, dan orang tua.
“Pemkab Bogor juga melaksanakan pelatihan keamanan pangan siap saji kepada penjamah makanan dan penanggung jawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” kata Kepala Dinkes Kabupaten Bogor.
Fusia Meidiawaty melanjutkan, guru dan kader UKS di sekolah juga dilatih untuk melakukan pemantauan gizi sederhana, mengenali gejala alergi atau keracunan makanan, serta memberikan pertolongan pertama bila terjadi kasus.
Baca Juga: Pebalap Astra Honda Melesat Kencang Tembus 5 Besar di JuniorGP San Marino
“Kami menyiapkan SOP penanganan cepat jika ada makanan bermasalah agar bisa segera ditangani,” jelasnya.
Ia menuturkan, Dinas Kesehatan mendorong pemanfaatan pangan lokal agar program MBG lebih berkelanjutan, serta terus mengkampanyekan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang sederhana namun berdampak besar pada kesehatan siswa.
Meski pengawasan diperketat, sejauh ini aman belum ada laporan kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan di sekolah. Upaya terpadu ini diharapkan dapat menjaga mutu Program MBG di Kabupaten Bogor sehingga anak-anak mendapatkan makanan yang sehat, aman, dan bergizi.
Artikel Terkait
Pemerintah Minta Maaf dan Janji Evaluasi Terkait Maraknya Kasus Keracunan Masal MBG di Sejumlah Daerah
Pemerintah akan Tindak Tegas SPPG yang Terbukti Melakukan Kelalaian Terkait Keracunan Masal Program MBG
Muncul Ide Program MBG Diganti uang tunai, Ini Tanggapan Mensesneg Prasetyo Hadi
Tinjau Langsung Posko MBG di Cipongkor, Kepala BGN: Hentikan Sementara Layanan MBG di Titik Terdampak dan Instruksikan Evaluasi Menyeluruh SPPG
Tanggapan Badan Gizi Nasional Terkait Dapur MBG Fiktif: Tegaskan Semua SPPG Terverifikasi Tidak Mungkin Fiktif