Dilokasi terpisah, Ketua Apdesi Kabupaten Bogor, Abdul Azis menilai, Program tersebut menargetkan satu desa minimal satu anak kuliah, sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di tingkat pedesaan.
"Bupati menyampaikan, minimal satu desa ada satu anak yang kuliah. Kalau kita hitung dari 416 desa, berarti ada 416 mahasiswa yang bisa menempuh pendidikan tinggi. Dalam empat tahun jumlahnya bisa mencapai lebih dari 1.600 sarjana baru dari desa-desa di Kabupaten Bogor," ujar Abdul Azis.
Baca Juga: Cuma 2 Bahan Aja, Bisa Bikin Tempe Goreng Kriuk yang Enak untuk Lauk Makan
Ia menekankan, program ini harus dijalankan dengan mekanisme yang transparan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Pemilihan calon penerima beasiswa harus jelas kriterianya, sehingga tidak salah sasaran.
"Semua harus transparan agar bisa dipertanggungjawabkan dan tidak menimbulkan kecemburuan di masyarakat," jelasnya.
Menurutnya, program Satu Desa, Satu Sarjana menjadi langkah penting untuk menjawab kesenjangan pendidikan antara desa dan kota. Selama ini, banyak lulusan SMA sederajat di desa yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena kendala biaya.
Dengan adanya dukungan ini, diharapkan akan lahir generasi muda desa yang berpendidikan tinggi dan mampu kembali membangun daerahnya.
"Ini bagian dari prioritas pembangunan SDM di Kabupaten Bogor. Desa tidak hanya kuat secara infrastruktur, tapi juga harus memiliki kader muda yang cerdas dan siap menghadapi tantangan ke depan," tutup Abdul Azis.***
Jurnalis : Achmad Kurniawan
Artikel Terkait
Ibu Kota Bogor Timur Perdana Lantik Tiga Pejabat Eselon II, Ini Pesan Rudy Susmanto
Bupati Rudy Susmanto Niat Berkantor di Malasari, Warga : Sambutan Hangat dari Desa Bersejarah
TNI Bereskan Rumah Butut di Bojong Koneng, Begini Respon Bupati Rudy Susmanto
Pemkab Bogor Optimalisasi MBG dan Percepatan Penuntasan TBC, Begini Penjelasan Bupati Rudy Susmanto
Bupati Rudy Susmanto Ajak Masyarakat Amalkan Nilai Pancasila