RADARDEPOK.COM-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor beber kompleksitas tantangan penanggulangan HIV di Bumi Tegar Beriman dengan populasi lebih dari 6,3 juta jiwa, menjadi yang terbesar di Indonesia.
Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty menyebut, dengan wilayah yang sangat luas serta karakter masyarakat yang beragam, risiko penularan HIV menjadi isu strategis yang harus dikelola dengan sangat serius dan terencana.
Dijelaskannya, pola penularan HIV secara epidemiologis telah mengalami pergeseran. Penularan kini tidak hanya terjadi pada kelompok berisiko tinggi, tetapi juga pada ibu rumah tangga dan anak-anak.
Hal ini membuat upaya deteksi dini harus diperluas hingga ke kelompok-kelompok yang selama ini tidak pernah terpikirkan dapat terdampak.
Menurutnya masih banyak ODHIV yang belum terdiagnosis, sebagian karena tidak mengetahui informasi atau tidak memahami gejala awal.
"Tugas kita bersama untuk memastikan edukasi dan akses pemeriksaan menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” ujar Kadinkes beberapa waktu lalu.
Selain itu, Fusia Meidiawaty menyoroti adanya ODHIV yang putus berobat atau tidak teratur dalam mengkonsumsi ARV.
Untuk itu, dia memberikan beberapa instruksi penting, khususnya kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan agat nenjamin ketersediaan layanan tes HIV, konseling, serta pengobatan ARV secara terus-menerus, mudah diakses, setara, dan tanpa diskriminasi.
Kemudian, memberikan pelayanan yang ramah, penuh empati, dan menghargai, sehingga masyarakat merasa aman dan tidak takut untuk datang ke pelayanan kesehatan.
“Mengintegrasikan layanan HIV dengan program TB, IMS, kesehatan reproduksi, dan layanan ibu hamil, serta memperkuat jejaring rujukan lintas sektor. Menghentikan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV, karena HIV bukan penyakit yang menular melalui kontak biasa,” katanya.
Fusia menegaskan bahwa stigma merupakan tantangan terbesar dalam penanggulangan HIV, sehingga seluruh tenaga kesehatan dan masyarakat harus memiliki perspektif yang benar, adil, dan manusiawi.
Dia pun mengajak seluruh pihak untuk menjadikan Peringatan Hari AIDS Sedunia sebagai momentum aksi, bukan sekadar seremoni.
Artikel Terkait
Kedapatan Suka Tutup Lebih Cepat, Dinkes Bogor Evaluasi Pelayanan Puskesmas Puraseda Leuwiliang
Marak Kasus Keracunan, Dinkes Kabupaten Bogor Perkuat Pengawasan Terhadap Penyedia MBG
Dinkes Kabupaten Bogor Antisipasi Penyebaran Chikungunya
Uji Coba CFD Kabupaten Bogor di Jalan Tegar Beriman : Hati Warga Riang Gembira, Dinkes Sajikan Tes Kesehatan