RADARDEPOK.COM-Cuaca yang cenderung tidak menentu memicu meningkatnya populasi nyamuk Aedes Aegypti. Di Kampung Susukan, Desa Gunungpicung, Kecamatan Pamijahan, sebanyak 15 orang dinyatakan suspek chikungunya.
Ketua RT 01 Kampung Susukan, Junaidi mengatakan, populasi nyamuk Aedes Aegypti mengalami peningkatan, seiring dengan kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu.
Baca Juga: DPRD Apresiasi Rencana Pemkab Bogor Beri Bantuan Peningkatan Sarpras Madrasah dan Ponpes
"Nyamuk Aedes Aegypti mewabah, tapi tidak ada yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), hanya 15 orang suspek chikungunya," ujarnya.
Junaidi menyebut warga yang terjangkit chikungunya rerata mengeluhkan demam, gatal-gatal, pegal, dan meriang.
Baca Juga: Mengintip Upacara HUT ke 80 RI di Kelurahan Grogol Depok : Ribuan Warga Hadir di Lapangan BIG
"Untuk mencegah nyamuk berkembang biak maka kita lakukan pengasapan atau fogging. Tidak hanya di lingkungan RT 1 saja tapi juga ke lingkungan lain," katanya.
Junaidi pun mengimbau masyarakat untuk menerapkqn perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan menjaga kebersihan lingkungan.
"Saya juga telah memberikan imbauan pada masyarakat untuk segera melapor apabila ada warga yang terjangkit, atau langsung membawa berobat ke puskesmas dan rumah sakit," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Fusia Meidiawati belum memberikan pernyataan meski sudah dikonfirmasi.
Baca Juga: Ide jualan Pizza Mini Teflon Ekonomis Tanpa Mixer dan Tanpa Oven
Data Kementerian Kesehatan, penyebaran wabah chikungunya semakin tinggi kasusnya pada pekan pertama hingga pekan ke-9 pada 2025. Hal ini sejalan dengan pola musim penghujan di Indonesia.
Suspek chikungunya pada tahun 2025 mengalami kenaikan drastis dibandingkan minggu yang sama pada tahun 2023 dan 2024.
Baca Juga: Mengintip Peringatan HUT RI ke 80 Koramil Sukmajaya : Jadi Bintang Lapangan dan Dapur