RADARDEPOK.COM - Lapas Cibinong terus hadir sebagai tempat pembinaan yang memberikan harapan dan ketenangan bagi warga binaannya melalui konsistensi menjalankan program pembinaan kerohanian, khususnya bagi warga binaan beragama nasrani lewat ibadah rutin yang dilaksanakan, di Gereja Oikoumene Terang Dunia Lapas Cibinong, Sabtu (30/8).
Ibadah dipimpin oleh Pendeta Inge serta mitra pelayanan dari Gereja GOSYEN. Rangkaian Ibadah diisi dengan pujian, penyembahan, dan sesi motivasi rohani yang mengajak warga binaan untuk terus memiliki semangat hidup dan pertobatan selama menjalani masa pidana.
Baca Juga: Antisipasi Penyebaran TBC, Lapas Cibinong Skrining Kesehatan Massal Bagi Seluruh Warga Binaan
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan rohani dan kepribadian yang secara rutin dilaksanakan oleh Lapas Cibinong, dalam rangka membentuk karakter warga binaan yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat.
Kepala Lapas Cibinong, Wisnu Hani Putranto dalam keterangannya, menekankan pentingnya peran pembinaan spiritual dalam proses reintegrasi sosial warga binaan.
“Lapas bukan hanya tempat menjalani pidana, tetapi juga wadah pembinaan. Melalui kegiatan keagamaan seperti ini, kami ingin memberikan ruang bagi warga binaan untuk bertumbuh secara spiritual, membangun kesadaran, dan menata kembali kehidupannya dengan lebih baik,” ujar Wisnu.
Dalam khotbahnya, Pendeta Inge menyampaikan pesan yang terdapat dalam alkitab Galatia 5:1 berbunyi, "Kristus telah memerdekakan kita karena kemerdekaan. Karena itu berdirilah teguh dan jangan lagi tunduk pada kuk perbudakan," terang dia.
Salah satu warga binaan berinisial RS, yang mengikuti ibadah tersebut mengungkapkan rasa syukur dan harapannya setelah mengikuti kegiatan.
Baca Juga: Doa Malam Jumat, Yasinan Warga Binaan Lapas Cibinong Berlangsung Khusyuk
“Saya merasa dikuatkan dan lebih tenang setelah mengikuti ibadah ini. Firman Tuhan yang disampaikan membuat saya percaya bahwa saya masih punya kesempatan untuk berubah dan menjadi lebih baik," kata dia.
Dengan adanya pembinaan rohani secara rutin, diharapkan warga binaan dapat menjalani masa pidana dengan penuh kesadaran, introspeksi diri, dan kesiapan untuk berkontribusi positif setelah kembali ke tengah masyarakat. ***