Wabup pun berharap seluruh rumah sakit memberikan pelayanan terbaik pada para korban. Ia juga meminta keluarga korban untuk bersabar.
Terkait informasi bahwa bangunan yang roboh baru berdiri beberapa bulan serta dugaan soal izin bangunan, Rudy Susmanto menegaskan bahwa hal tersebut akan ditindaklanjuti bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, memastikan seluruh korban akibat ambruknya sebuah bangunan telah berhasil dievakuasi. Para korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
“Semua korban sudah berhasil dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis,” ujarnya.
Baca Juga: Menteri Sosial Gus Ipul Jenguk dan Berikan Santunan untuk Korban Demo di Makasar
Adam menjelaskan, dugaan sementara penyebab ambruknya bangunan adalah kondisi struktur yang sudah rapuh, sehingga tidak kuat menahan beban ketika dipadati jemaah. BPBD bersama tim gabungan langsung bergerak cepat ke lokasi untuk melakukan evakuasi, pembersihan material, dan kaji cepat bencana.
“Saat ini, material bangunan sedang dibersihkan, sekaligus kami memberikan edukasi dan himbauan kebencanaan kepada warga,” jelas Adam.
Majelis Taklim Asohibiyyah di Kampung Ciapus Kompas RT 05/04 Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, ambruk pada, Minggu (7/9/2025) pagi.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, diikuti sekitar 150 jamaah ibu-ibu. Karena keterbatasan tempat, sebagian berada di dalam ruangan, sebagian di luar, termasuk di pelataran teras.
Baca Juga: BRI KC Pasar Minggu Maksimalkan Pelayanan di Hari Pelanggan Nasional 2025
Saat jamaah memadati area tersebut, teras bangunan tidak kuat menahan beban hingga akhirnya ambruk.
Total korban ada tiga orang meninggal dunia, sementara 84 orang mengalami luka berat maupun ringan. Seluruh korban sudah dievakuasi dan mendapat perawatan di rumah sakit sekitar Kabupaten dan Kota Bogor.***
Jurnalis : Achmad Kurniawan