RADARDEPOK.COM-Nestapa warga korban bencana alam di Desa Sukamulih, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, masih berseri. Meski sudah dibangunkan hunian tetap (huntap) namun mereka belum sepenuhnya merasakan hidup nyaman karena sebagian harus hidup gelap-gelapan karena ketiadaan aliran listrik.
Kelompok Masyarakat (Pokmas) Desa Sukamulih, Dery Romdhoni, menjelaskan terdapat 413 unit huntap di Blok Maniis, Desa Sukamulih. Dari jumlah itu, belum semuanya tersaluri listrik dari PLN.
Baca Juga: Jangan Lewatkan! Berbagai Kuliner UMKM Lokal Meriahkan wondr by BNI Indonesia Masters 2025 di Medan
"Di Blok Maniis, belum semua merasakan listrik. Secara keseluruhan sudah terpassng KWh meter di 215 unit huntap, kemudian di Kampung Lebak Laban sekitar 28 huntap sama sekali belum teraliri listrik," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa kondisi ini sudah berlangsung sejak lama, sekitar dua tahun atau sejak proses relokasi berjalan. “Nah, kemarin saat PHO (Provisional Hand Over) atau dari dinas teknis baru dipasang trafo karena sudah lama sekitar dua tahun baru datang,” katanya.
Menurut Dery Romdhoni, pihaknya juga sudah berulangkali mempertanyakan belum juga dipasang aliran listrik ke PLN.. Namun jawaban yang diterima selalu berubah-ubah dan tidak ada kejelasan pasti.
“Penyebabnya saya juga tidak tahu, karena saya tanya ke PLN katanya belum ada kabel, lalu ditanya lagi belum ada trafo. Padahal soal pembayaran sudah selesai dari awal,” ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini trafo sudah terpasang di bagian blok atas dan mulai dilakukan pemasangan instalasi kabel ke sejumlah rumah. Namun proses penyambungan belum rampung seluruhnya sehingga sebagian warga masih hidup dalam kondisi gelap pada malam hari.
Selain persoalan aliran listrii, Ketua Pokmas Sukamulih juga menyoroti pendirian huntap yang berada di area rawan longsor. Bahkan sudah ada satu unit huntap yang nyaris longsor akibat adanya TPT ambruk.
“Sesuai kajian awal, lokasinya sebenarnya aman. Tapi PSU-nya terbengkalai dua tahun. Kami sudah mengajukan sejak 2023, tapi tidak ada anggaran di DPKPP. Baru tahun 2025 ini ada jawaban,” katanya.
Dia pun berharap Pemkab Bogor membangunkan atau melakukan perbaikan TPT.
"Meski secara keseluruhan kondisi rumah warga masih aman, kawasan yang terdampak berada tepat di tepi tebing sehingga penguatan struktur menjadi kebutuhan mendesak," tandasnya.