"Kalau tidak ada rekening, maka akan disalurkan lewat PT Pos Indonesia," katanya.
Ia mengatakan penyaluran lewat Himbara tidak memerlukan biaya. Sehingga, penyaluran bansos yang diprioritaskan salur lewat Himbara. Sementara lewat PT Pos memakai biaya.
"Lewat PT Pos kita tak perlu rekening, nanti diserahkan ke PT Pos data yang sudah terverifikasi untuk dilakukan pemanggilan kepada KPM. Hari ini sedang finalisasi," katanya.
Gus Ipul berharap para KPM bersabar karena data masih dikonsolidasi. Bila sudah rampung, maka PT Pos akan mengirimkan undangan kepada KPM dan menyerahkan bansos.
Baca Juga: Wajib Cobain Gado Gado Siram Khas Surbaya, Enaknya Pol
"PT Pos biasanya ada tiga cara. Datang ke PT Pos, disampaikan langsung ke rumah khusus lansia dan penyandang disabilitas, atau dikumpulkan di kelurahan atau di kecamatan berbasis komunitas," katanya.
Sementara kepada para penerima manfaat, Gus Ipul mengingatkan agar bansos digunakan sesuai peruntukan.
Dia juga berpesan tidak ada pungutan biaya sama sekali sehingga jangan mau jika ada pungutan liar. "Semua sudah dibiayai pemerintah," katanya.
Baca Juga: BNI Catat Laba Rp15,1 Triliun di Kuartal III 2025, Digitalisasi dan CASA Jadi Andalan Pertumbuhan
Lebih lanjut, ia juga mengajak para KPM untuk menjadi keluarga yang lebih mandiri dan berdaya. Ia menekankan bansos hanya bersifat sementara.
"Siapa yang dapat bantuan lebih dari 5 tahun, nanti jadi prioritas diberdayakan," katanya.
KPM, Azmi Nur Afifah mengatakan sudah menerima bantuan sembako selama setahun. Setelah mendengar ajakan Gus Ipul, ia berminat untuk mulai usaha membuka warung jajanan di depan sekolah.
Baca Juga: Kemensos dan PT POS Indonesia Lakukan Sinkronisasi Data, Gus Ipul: Agar Bantuan Tepat Sasaran.
Dalam kesempatan ini sebanyak 100 KPM hadir di kantor Kecamatan Cibinong. Tiap KPM mendapat bantuan Rp600.000 untuk bantuan sembako. Untuk bantuan PKH disesuaikan komponen masing-masing KPM.***
Jurnalis : Achmad Kurniawan