Senin, 22 Desember 2025

Waduh, Harga Beras Premium Tembus Rp15.440/Kg Sementara Medium Rp13.570/Kg

- Senin, 5 Februari 2024 | 04:45 WIB
Seorang penjual beras saat melayani pelanggan saat kondisi iklim el nino (RADAR DEPOK)
Seorang penjual beras saat melayani pelanggan saat kondisi iklim el nino (RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Harga beras masih bertengger di level yang tinggi. Data Info Pangan Nasional hingga Sabtu (3/2) mencatat, harga rata-rata nasional untuk beras premium dan medium kompak mengalami kenaikan.

Sejak 27 Januari hingga 3 Februari, tercatat harga rata-rata nasional untuk beras premium dari Rp 15.230 per kilogram (kg) merangkak naik hingga Rp 15.440 per kg. Sementara itu, harga beras medium dari Rp 13.380 per kg terus naik hingga Rp 13.570 per kg.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengakui adanya kenaikan harga beras. Meski begitu, dia menyebut pergerakan inflasi beras masih cukup terjaga.

Baca Juga: Siap Jadi Pusat Perhatian, AHM Hadirkan Skutik Premium Fashionable New Honda Stylo 160

”Inflasi Indonesia itu salah satu yang terbaik di dunia. Namun, memang indeks komponen volatile kita cukup tinggi, tapi itu cukup wajar karena pangan kan ada komponen biaya seperti pupuk, sewa lahan, dan lainnya,” kata Arief di Jakarta pada akhir pekan.

Dia menyebut upaya yang dilakukan saat ini adalah mengadministrasikan yang volatile. ”Kalau dahulu dilepas saja volatile itu, sekarang kita coba kontrol agar inflasi tidak lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi,” imbuh Arief.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi beras pada Januari 2024 mencapai 0,64 persen dengan andil terhadap inflasi nasional sebesar 0,03 persen. Angka itu naik jika dibandingkan inflasi beras pada Desember 2023 yang mencapai 0,48 persen.

Baca Juga: Bukti Nyata Beri Pelayanan Terbaik, JNE Raih Kategori Courier Service di Penghargaan Indonesia 20 Best Companies

Kendati demikian, menurut Arief, tingkat inflasi beras dibandingkan Januari tahun lalu mengalami depresiasi yang cukup signifikan. Kala itu mencapai 2,34 persen.

”Setelah bisa mengendalikan inflasi beras yang volatile (bergejolak), selanjutnya harga beras akan kita upayakan berada di keseimbangan yang wajar dan baik,” katanya.

Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam kesempatan sebelumnya menyatakan, salah satu pemicu kenaikan berbagai harga komoditas, termasuk beras, adalah faktor cuaca.

Baca Juga: Nuroji : Prabowo Subianto Bakal Putihkan Nelayan atau Petani yang Terkena Pinjol

”Pendorong kenaikan harga beras, antara lain, kurangnya pasokan di beberapa wilayah, terutama akibat faktor cuaca dan rusaknya beberapa akses jalan dan hambatan distribusi komoditas pangan,” bebernya, Kamis (1/2).

Dia memerinci, kenaikan beras terjadi di 28 provinsi. Sementara itu, di 10 provinsi lainnya, harga beras justru turun. Namun, Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mengalami kenaikan harga beras.

Tingginya harga beras dipengaruhi suplai yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan permintaan yang tinggi. Selain itu, lanjut Amalia, harga beras naik karena terjadi kenaikan harga di pasar global.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahmi Akbar

Sumber: Jawa Pos

Tags

Artikel Terkait

Terkini

BRI Warung Buncit Renovasi TK Adhyaksa XXI Jakarta

Jumat, 19 Desember 2025 | 22:08 WIB

Tumpeng BRI KC Pancoran, Turut Meriahkan HUT ke 130

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:54 WIB

BRI KC Depok Serahkan Ambulans ke Yayasan IMANI Care

Kamis, 18 Desember 2025 | 05:20 WIB

BRI Luncurkan Rebranding, Tetap Fokus di Segmen UMKM

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:40 WIB
X