RADARDEPOK.COM - Dewan Guru Besar Univerisitas Indonesia (UI) menyampaikan deklarasi kebangsaan mengajak seluruh kampus di Indonesia mengawal ketat berjalannya Pemilu 2024 di Lapangan Rotunda, UI, Depok, Jumat (2/2).
Ketua Dewan Guru Besar UI, Harkristuti Harkrisnowo, membacakan 4 poin sikap sivitas UI, diantaranya yaitu menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi.
Selain itu, sivitas akademika UI juga menuntut seluruh ASN, Pejabat Pemerintah, TNI, dan Polri dibebaskan dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon.
Baca Juga: Kanwil DJP Jawa Barat III Capai Target Penerimaan Tahun 2023
"Kami berdiri di sini, mengajak warga dan alumni Universitas Indonesia, untuk segera merapatkan barisan, guna mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi, menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan," ujar Harkristuti.
Harkristuti mengatakan merasa prihatin dengan keadaan demokrasi serta tatanan hukum yang ada di Indonesia saat ini.
"Hilangnya etika bernegara dan bermasyarakat, terutama korupsi, kolusi, dan nepotisme yang telah menghancurkan kemanusiaan dan merampas akses keadilan," ujar Harkristuti.
Baca Juga: Data BPS : Perokok di Depok Habiskan 72 Batang Per Minggu, Ini Langkah Dinkes
Sebelumnya, Harkristuti mengaku dirinya bersama sivitas akademika lainnya sempat menerima pesan WhatsApp yang mengintimidasi saat akan menyampaikan petisi yang mengkritik pemerintah ihwal pelaksanaan Pemilu 2024.
"Kami mendapat WA dari salah seorang mahasiswa kami yang mengatakan bahwa dia kecewa sekali, kenapa UI kok ikut-ikut UGM, ikut-ikut UII, lain-lain karena kita harusnya bisa pergi ke pejabat yang berwenang dan menyampaikan ide-ide," kata Harkristuti kepada wartawan di Rektorat UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2).
Dia mejelaskan pengirim pesan intimidasi tersebut mengaku sebagai seorang aparat berseragam, namun pengirim pesan tersebut tanpa menyebutkan dari institusi apa.
"Kebetulan dia itu dari angkatan. Tapi saya enggak tahu angkatan apa ya, tapi pakai seragam. Walaupun dia tidak menyebut nama dan lain-lainnya, tapi dia berusaha agar kita tidak menjalankan apa yang kita lakukan pada hari ini," ujar Harkristuti.
Menurut Harkristuti, tindakan yang dilakukan dirinya bersama sivitas akademika UI lainnya merupakan bagian dari kebebasan akademis.
"Kami enggak ngapa-ngapain. Kami mengatakan anda waktu di kampus diajari yang namanya academic freedom, kebebasan akademik dan etika akademik. Dan itulah yang sedang kami laksanakan pada hari ini," kata Harkristuti.***
Artikel Terkait
Calon Haji Depok Segera Lunasi Bipih! Tenggat Waktu Pelunasan 15 Hari Lagi
38.990 KPPS dan 5.570 PTPS di Depok Siap Tugas, Segini Besaran Honornya
Pemkot Depok Ajukan Formasi PPPK 31 Januari
Intan Fauzi Serap Aspirasi Warga Depok dengan Maksimal : Tentu Saya Perjuangkan karena Hak Warga
Hasbullah Rahmad Kawal Pembangunan Jalan Nasional di Depok : Fly Over di Citayam, Macet Sawangan
UI Tidak Berlakukan Bayar Uang Kuliah Pakai Pinjol
Siap-siap, 89.330 Warga Depok Bakal Terima Beras Bansos Seberat 20 Kilogram