Senin, 22 Desember 2025

Konsumen Kavling Permana Sawangan Baru Tuntut Ganti Rugi Kelalaian Pengembang

- Sabtu, 2 September 2023 | 06:10 WIB
Air bah yang membuat tembok jebol diakibatkan karena kelalaian pihak pengembang Kavling Permana 2020 RT3/8, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, beberapa waktu lalu (Aldy Rama)
Air bah yang membuat tembok jebol diakibatkan karena kelalaian pihak pengembang Kavling Permana 2020 RT3/8, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, beberapa waktu lalu (Aldy Rama)


RADARDEPOK.COM – Sebagaimana mestinya pihak pengembang harus bertanggung jawab atas kelalaian yang telah dilakukan, Jumat (1/9).


Tetapi, pihak pengembang Kavling Permana 2020 RT3/8, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan seakan tutup kuping atas berbagai komplen yang dilayangkan konsumennya sendiri.


Komplen kepada pihak pengembang terus dilontarkan. Namun, pihak pengembang sendiri tak pernah menggubris keluh kesah dari konsumennya sendiri, dari berbagai kerugian yang diakibatkan karena kelalaian pihak pengembang.

Baca Juga: Partai Demokrat Depok Copot Baliho Anies, Edi Sitorus : Salah Satu Bentuk Kecewa Kami


Meski baru menempati hunian setahun, berbagai masalah terus dialami salah satu pemilik rumah kavling tersebut. Berbagai permasalahan yang dialami, juga diakibatkan karena struktur bangunan yang tidak sesuai dengan standar.


Pemilik rumah sekaligus korban, Syaifullah Hidayat mengatakan, semua itu bermula pada 25 Juni 2023. Sekitar pukul 16:00 WIB di lokasi kejadian, sedang dilanda hujan yang amat deras. Karena kondisi tembok sebelah timur rumahnya rembes, Syaiful bersama sang istri menangani hal itu.


“Karena rembesan air ini semakin menjadi-jadi. Akhirnya listrik saya padamkan. Sepersekian detik, tiba-tiba tembok bagian timur rumah saya jebol seketika seperti diterjang air bah,” kata Syaiful, Jumat (1/9).

Baca Juga: Rekomendasi 4 Pasar Kue Basah Enak di Sekitaran Depok, Murah bikin nagih


Lebih lanjut, kejadian itu hampir menimpa istri dan anaknya. Pada saat kejadian, rumah Syaiful penuh akan lumpur akibat air bah yang melubangi rumahnya, dengan diameter yang diperkirakan kurang lebih 2 meter.


“Saat itu juga saya menghubungi pihak RT dan RW. Setelah saya hubungi pihak RT dan RW, saya juga menghubungi pihak pengembang,” terang dia.


Syaiful mengatakan, memang pihak pengembang langsung menerjunkan anak buahnya untuk melakukan evakuasi pada hari itu juga, dengan mengeluarkan barang-barang yang terdampak dari jebolnya tembok bagian timur rumahnya hingga pukul 01:00 WIB.

Baca Juga: KWT Depok Dilatih Budidaya Satwa Harapan


“Yang kemudian keesokan harinya tembok yang jebol itu ditutup menggunakan material. Dan saya menginginkan bagian belakang tembok yang jebol itu untuk diturap,” kata Syaiful.


Karena, ungkap dia, saluran air yang berada di belakang tembok yang jebol itu tersumbat. Sebab beberapa waktu sebelum kejadian itu, sedang ada pembangunan di saluran air tersebut, sehingga pihak yang bersangkutan menutup akses yang membuat aliran air tersumbat.


“Got nya itu kan belum ada jembatan. Akhirnya ditutuplah menggunakan batu. Nah setelah truk pasir itu keluar, seharusnya kan lubang air itu yang tadinya ditutup menggunakan batu itu seharusnya diangkat lagi batunya. Biar air hujan itu lewat dengan jalur semestinya,” terang Syaiful.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X