Baca Juga: Disnaker Depok Fasilitasi Alumni Pelatihan Lewat Gebyar Potong Rambut Gratis
"Separator pembatas jalur cepat dan jalur lambat akan kami bongkar karena trotoar atau pedestrian melebar. Selanjutnya, ada pekerjaan overlay di lokasi pembongkaran separator," ungkap Citra Indah Yulianty.
Menurut Citra Indah Yulianty, revitalisasi trotoar Jalan Margonda Raya tidak akan dilakukan pada jam sibuk. Sebab, hal itu dapat menganggu kenyaman pengguna jalan.
Baca Juga: Pramuka Siaga Pos Paud Teratai Kedaung, Melatih Kemandirian Siswa, Bentuk Kreatifitas Sejak Dini
"Pekerjaan dilakukan bukan pada jam sibuk atau jam berangkat maupun pulang kerja," kata Citra Indah Yulianty.
Anggota Komisi B DPRD Kota Depok, Qurtifa Wijaya menjelaskan, pihaknya mendukung penuh kegiatan revitalisasi yang dilakukan Dinas PUPR tersebut. Sebab, dapat melancarkan perputaran ekonomi di jantung kota.
Baca Juga: PT Payfazz Teknologi Nusantara Somasi PT Krista Aulia Cakrawala, Ini Sebabnya
"Intinya, saya mendukung dilaksanakannya revitalisasi trotoar Margonda lanjutan ini, karena untuk kenyaman pejalan kaki dan dapat meningkatkan perputaran ekonomi juga," terang Qurtifa Wijaya.
Qurtifa Wijaya menganjurkan, desain dan perencanaan revitalisasi itu harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Lebih dari itu, Pemkot Depok harus memastikan agar tidak ada pekerjaan galian lainnya setelah revitalisasi itu selesai dilakukan agar tidak merusak pekerjaan tersebut.
Baca Juga: Camat Tapos Dorong Berbagai Pembangunan di Wilayahnya, Ajak Lurah Berkolaborasi dengan Stakeholder
"Jangan sampai sudah bagus terus ada proyek galian seperti Telkom, PLN, air PDAM ataupun pekerjaan lainnya yang dapat merusak trotoar," terang Qurtifa Wijaya.
Di sisi lain, beber Qurtifa Wijaya, Dinas PUPR Kota Depok perlu memperhatikan kondisi perparkiran pada area tersebut. Pasalnya, banyak pelaku usaha yang merasa dirugikan akibat pelanggan yang lari hanya karena tidak memiliki akses untuk memarkirkan kendaraannya.
Lebih dari itu, Pemkot Depok juga diminta serius untuk membangun kantong parkir yang sudah sempat diwacanakan. Sehingga, hal itu dapat menjadi solusi atas keluhan soal perparkiran.
"Di samping trotorar sebagai akses mobilitas masyarakat menjadi nyaman, perlu juga membuat dipikirkan terkait dengan kendaraan, misalnya kantong parkir supaya lebih nyaman dan perputaran ekonomi lebih lancar," pinta Qurtifa Wijaya.
Artikel Terkait
Buka bukaan Tommy Soal Gurita Bisnisnya di Zaman Orde Baru, Ngaku tak Dibekingi Presiden Soeharto
Pengabdian Kepada Masyarakat : Kelas Melati (Manajemen Laktasi, Pemantauan Gizi dan MP-ASI) Sasar Pasir Putih
Tujuan Prabowo Subianto Sejalan dengan PAN, Hasbullah Rahmad : Ekonomi, Pangan dan Energi Tak Dicaplok Asing
Jadi Warga Kehormatan Dayak, Pengamat Sebut Wakapolri Sosok yang Bernilai
Rekomendasi 4 Makanan Jepang di Depok yang Cukup Populer, Kayak lagi Makan di Negeri Sakura
Cuma ada di Depok! Ini Rekomendasi 5 Makanan Jepang Kaki Lima Paling Murah dan Enak
Bantu Bayi Tidur Nyenyak saat Pilek ala Bidan Estri dan Doodle Exclusive Baby Care
Kuasa Hukum Dirut Taspen Nilai Kamaruddin Simanjuntak Tak Beritikad Baik
Juicefriend Berbagi Kebahagian Bersama Karyawan, Jelajahi Daerah Istimewa Yogyakarta