RADARDEPOK.COM - Penyusunan rancangan awal atau draft dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Depok 2025-2045 mulai digarap Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok.
Baca Juga: Caleg Demokrat, Alfiansyah-Ingrid Kansil Salurkan 40.000 Liter Air Bersih ke Warga Terdampak Elnino
Dalam penyusunannya, Bappeda Kota Depok melibatkan berbagai unsur perangkat daerah, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya. Sebab, dokumen ini akan digunakan sebagai acuan dalam pembangunan dalam kurun waktu 20 tahun.
Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana mengungkapkan, penyusunan draf itu diawali dengan menjaring isu strategis sesuai fakta yang terjadi saat ini dan isu yang akan mungkin terjadi sampai 2045.
"Kami harap dari agenda ini dapat merumuskan isu faktual yang bisa memberikan gaidens untuk Visi Kota Depok 20 tahun ke depan yang dirumuskan dalam RPJPD 2025-2045," jelas Dadang Wihana, Rabu (13/9).
Menurut Dadang Wihana, visi Kota Depok yang tertuang dalam RPJPD 2005-2025 adalah menjadi kota niaga dan jasa yang religius dan berwawasan lingkungan. Namun, visi itu akan dievaluasi apakah masih relevan hingga tahun 2045.
Baca Juga: Data OJK : 4,8 Juta Rekening Utang Pinjol Rp13,8 Triliun, Jabar Tertinggi, DKI Jakarta Kedua
"Seperti urusan wajib pemerintahan salah satunya memperhatikan Standar Pelayanan Minimal. Demikian pula isu tentang dinamic governance dan transformasi digital. Posisi Depok sangat strategis harus melangkah ke era industri 4.0 menuju 5.0, serta era globalisasi 3.0," papar Dadang Wihana.
Selain itu, beber Dadang Wihana, isu strategis yang dijaring dalam menyusun dokumen RPJPD akan mengacu pada Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), RPJP Provinsi Jawa Barat, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau (SDGs).
"20 tahun ke depan tantangan dunia akan lebih dahsyat, dalam konteks global juga perkembangan dunia akan cepat berubah, sehingga harus cerdas dalam memanfaatkan bonus demografi sebagai kekuatan utama," tutur Dadang Wihana.
Dadang Wihana menuturkan, beberapa isu akan diindentifikasi berdasarkan analisis data yang dikaji Universitas Indonesia (UI) di antaranya adalah kemacetan, banjir, kemiskinan perkotaan, pengangguran, pendidikan, kesehatan, gini rasio, dan lain-lain.
Baca Juga: Persoalan Pungli Sekolah Negeri di Depok, DPRD : Sumbangan Yes, Pungutan No!
"Meski baru berusia 27 tahun Depok bisa menunjukkan dirinya sejajar dengan kota lain di Indonesia. Angka kemiskinan kelima terendah secara nasional, IPM ketiga di Jawa Barat, akan tetapi kita perlu terus perbaiki proses dan capaiannya. RPJPD Kota Depok 2025-2045 berbasis demografi jadi hal utama, karena pembangunan harus mengutakan penduduk," tandas Dadang Wihana. ***
Artikel Terkait
Warga Depok Tersiksa Jeratan Pinjol : Diancam Penagih Utang, Bunga Besar
Warga Krukut Depok Minta Ganti Rugi Tol Desari Dicairkan, Ancam Lapor BPN Pusat!
K3D Bangun Food Estate Pertanian di Tengah Kota Depok, Oktober Dilauching
Melihat Pelayanan di Kantor Kelurahan Cilangkap, Adakan Evaluasi Rutin dalam Peningkatan Pelayanan
FKKS Tapos Peringati Bulan Sehat Tematik Terpadu
Cibinong City Mall Sajikan City Mall Rising Star 2023 Bertebar Penyanyi Calon Bintang, Berhadiah Jutaan Rupiah
Rienova dan Maulana Bungaran Sapa Warga Sukatani Depok, Salurkan 200 Paket Sembako
Persoalan Pungli Sekolah Negeri di Depok, DPRD : Sumbangan Yes, Pungutan No!
Gak Perlu ke Luar Negeri! Ini 5 Tempat Wisata Keren ala Eropa yang Jaraknya hanya Satu jam dari Depok
Gratis! Ini Rekomendasi 3 Tempat Wisata Rasa Jepang yang harus Dikunjung Sobat Depok, Lokasi Dekat Banget