Monyet Liar Kembali Menyerang di Depok

RADARDEPOK.COM - Kawanan monyet liar masih mengancam beberapa wilayah di Kota Depok. Hewan primata tersebut kali ini mengancan warga yang tinggal di RT6/1, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Selasa (10/10).

Berdasarkan keterangan warga setempat, kawanan monyet liar telah memasuki sekitaran perumahan Griya Asri sejak seminggu yang lalu.

Baca Juga: Mantan Petinggi Mossad : Israel Kini Menanggung Akibatnya Karena Mengabaikan Isu Palestina Beberapa Dekade

"Dari minggu lalu, muncul tiap pagi ke pekarangan rumah saya dan sekitaran perumahan Griya Asri ada sekitar tiga ekor monyet liar," kata Sarmili kepada Radar Depok.

Diduga kawanan monyet liar ini berasal dari Sungai Ciliwung dan juga Studio Alam. Mereka masuk ke pemukiman warga karena kelaparan akibat rusaknya habitat mereka.

Baca Juga: PT DLP Gulirkan Berbagai Macam Bantuan CSR di Jatijajar Depok, Bantu Tekan Stunting

"Ya kalau habitatnya rusak dan tidak ada upaya dari Pemkot Depok untuk pelestarian ekosistem, sudah pasti hewan itu secara naluri akan mencari lokasi baru," tambah Sarmili.

Atas kejadian ini Sarmili memanggil pecinta primata dan petugas Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok untuk mengevakuasi kawanan monyet tersebut.

"Tadi ada satu terlihat, kami langsung panggil Damkar Depok karena khawatir terjadi insiden di rumah. Banyak anak kecil soalnya," lanjut Sarmili.

Baca Juga: Intip Prestasi TP PKK Kelurahan Serua di Tingkat Jawa Barat, Juara Pertama Lomba Vlog Kelembagaan dan Admin

Petugas Damkar Pos Merdeka, Abdul Aziz, mengungkapkan mereka tiba sekitar pukul 14:00 WIB dengan tim beranggotakan enam orang.

"Tadi kami dibantu oleh pecinta primata untuk melakukan evakuasi," kata Azis.

Dalam evakuasi kali ini Damkar Depok tidak menggunakan senjata obat bius dikarenakan ukuran monyet masih tergolong kecil.

Baca Juga: AFK Depok Cup 2023 Berakhir, Ketua KONI : Siap Berlaga di Jawa Barat

"Jika menggunakan obat bius kami khawatir akan berdampak fatal pada monyet, jadi kami lebih memilih bantuan dari pecinta primata untuk proses evakuasi," terang Abdul Aziz.