RADARDEPOK.COM - Salah satu program yang menunjang kegiatan Kampung Caraka (Cerdas Ramah Keluarga) Walikota Depok yaitu Progam Kampung Iklim (Proklim).
Proklim bertujuan untuk mitigasi dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas. Komponen dalam mitigasi Proklim terdapat beberapa bagian salah satunya adalah pengelolaan sampah.
Berdasarkan tujuan program tersebut, masyarakat Kelurahan Kedaung Kota Depok yang didampingi tim dosen UPN Veteran Jakarta dan Universitas Sahid Jakarta bersama-sama membangun Bank Sampah Ketapang.
Baca Juga: Turnamen Sepak Bola Katar RJB Sukses Dihelat
Bank Sampah Ketapang diresmikan pada Hari Rabu, tanggal 18 Oktober 2023 di Taman Kedaung. Kegiatan peresmian dihadiri oleh beberapa pihak diantaranya Sekertaris Kecamatan Sawangan beserta jajarannya, Lurah Kedaung beserta jajarannya, perwakilan dari beberapa dinas yaitu DLHK, Bappeda, DP2KB, Penyuluh Pertanian, Pokja 3.
Tak luput warga setempat yaitu kader, Ketua RT dan RW, dan PIK-R. Pada saat sambutan peresmian Bank Sampah, Sekertaris Kecamatan Sawangan berpesan bahwa program bank sampah dan Proklim dapat sukses apabila ada kolaborasi antara masyarakat, pihak kelurahan dan sivitas akademika.
UPN Veteran Jakarta yang berkolaborasi dengan Universitas Sahid Jakarta berhasil mendapatkan hibah dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada skema Pemberdayaan Wilayah Progam Pengabdian Masyarakat 2023.
Baca Juga: Cegah Stunting, Jakarta Global University Berdayakan Kader Posyandu Lewat Pemanfaatan Daun Kelor
Bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan yaitu mendampingi Kelurahan Kedaung mensukseskan program Kampung Caraka salah satunya Proklim. Konsep Bank Sampah Ketapang yang dibangun bersama-sama ini tidak hanya menyelesaikan masalah sampah anorganik tetapi juga sampah organik.
Masyarakat dan pengurus bank sampah telah mendapatkan beberapa pelatihan yaitu pemilahan sampah dan pembesaran maggot. Sampah yang sudah dipilah akan dikumpulkan dan didistribusikan ke mitra bank sampah.
Sampah organik hasil rumah tanggga diberikan ke maggot, setelah 2 minggu maggot akan dijual ke mitra bank sampah. Sehingga masyarakat dapat menghasilkan uang hanya melalui sampah.
Baca Juga: Yayasan Mutakabbir Dapat Bantuan 50 Quran dan Puluhan Anak Didiknya Disantuni
Dr Ibnu Malkan selaku ketua pengabdian masyarakat menyampaikan, sampah yang disetorkan di Bank Sampah Ketapang dikontrol melalui aplikasi eduzicaraka.com. Aplikasi ini membantu pengelola bank sampah mengatur setoran dan penarikan sampah.
Nasabah bank sampah juga dapat memantau tabungan mereka melaui aplikasi tersebut. Ciri khas lainnya Bank Sampah Ketapang adalah adanya integrasi Proklim dengan Posyandu Digital.
Masyarakat Kelurahan Kedaung dapat menukarkan tabungan bank sampahnya dengan sembako atau produk susu khusus keluarga yang memiliki Balita dengan harga yang jauh dari harga pasar.
Artikel Terkait
Warga Cipayung Depok Kesulitan Air Bersih
SWI Daftar Organisasi Wartawan Konstituen Dewan Pers
Bakesbangpol Kota Depok Adakan Dialog Publik di Jatimulya
Perbaikan Jalan M Yusuf Raya Telan Anggaran Rp 2,9 M
Kekeringan di Sawangan Makin Parah
Cegah Stunting, Jakarta Global University Berdayakan Kader Posyandu Lewat Pemanfaatan Daun Kelor
Ratusan Pekerja Migran Depok Sasar 10 Negara