Jalankan 211 Kegiatan Pengabdian Masyarakat, DPPM Universitas Indonesia Inginkan Program Tepat Sasaran

RADARDEPOK.COM - Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Kehumasan bersama Jurnalis Media Massa di Auditorium ILRC lantai 2 Kampus UI Depok, Selasa (21/11).

Guru Besar Fakultas Ilmu Keperawatan UI, Prof Agung Waluyo mengatakan, UI berkomitmen dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa melalui ratusan kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Pemberdayaan.

Baca Juga: Ketum DPP Golkar Resmi Usung Jaro Ade sebagai Calon Bupati Bogor

Dalam FGD tersebut, Prof Agung Waluyo menjelaskan bahwa seluruh sivitas akademika UI terus berupaya memberikan kontribusi nyata. UI Mengejar Kepedulian Sosial Melalui Ratusan Program Pengabdian Masyarakat dan Pemberdayaan

“Sebagai sebuah perguruan tinggi, pengabdian masyarakat merupakan salah satu tugas akademisi UI selain pendidikan dan penelitian,” ungkap Prof Agung Waluyo.

Menurut Prof Agung Waluyo, program pengabdian masyarakat unggulan UI merambah berbagai daerah di Indonesia, mencakup bidang kesehatan, lingkungan, energi, sosial, budaya, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Glamping Murah di Bogor, Camping Seru di Tengah Hutan, Gak Perlu Bawa Tenda!

Prof Agung Waluyo menuturkan, kontribusi nyata UI dalam menanggulangi abrasi pantai di Kota Serang dan ikut serta dalam pengembangan museum budaya di Kabupaten Buleleng, Bali.

Namun, beber Prof Agung Waluyo, jumlah program DPPM UI pada 2023 mengalami penurunan menjadi 211 program.

“Bukan karena kami tidak punya uang. Tapi kami ingin program yang kami jalankan tepat guna dan tidak salah sasaran,” jelas Prof Agung Waluyo.

Baca Juga: Nabung di BRI Simpedes, Aman Uangnya dengan Ribuan Hadiah akan di Undi Dua Kali Setahun

Lebih lanjut, ungkap Prof Agung Waluyo, tujuan dari kegiatan tersebut agar masyarakat dapat mandiri dalam menyelesaikan masalahnya.

“UI sebagai lembaga pendidikan tinggi menjadi tumpuan harapan dari banyak pihak untuk mengambil peran lebih besar dalam penanganan persoalan kompleks yang tengah dihadapi Indonesia," tandas Prof Agung Waluyo. ***