Senin, 22 Desember 2025

Kota Depok Masuk Empat Besar Kemiskinan Terendah di Indonesia, Begini Penjelasan Wakil Walikota Imam Budi Hartono

- Kamis, 21 Desember 2023 | 12:33 WIB
Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono
Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono

RADARDEPOK.COM - Kemiskinan tetap menjadi perhatian utama Pemkot Depok, untuk itu membutuhkan strategi penanggulangan, dengan data akurat.

Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono menyampaikan, berdasarkan data terbaru tahun ini, angka kemiskinan turun menjadi 2,38 persen, yang membuat Kota Depok naik peringkat jadi ke 4 nasional angka kemiskinan terendah. Sebelumnya tahun lalu, Depok berada di posisi lima dengan 2,53 persen.

Baca Juga: Gerai Pangan KDS di Pondok Petir Depok, Tebar Paket Sembako Gratis kepada Warga

"Pengukuran angka kemiskinan yang dapat dipercaya menjadi instrumen penting bagi pengambil kebijakan," ujar Imam Budi Hartono kepada Radar Depok, Kamis (21/12).

Imam Budi Hartono menjelaskan, data tersebut memungkinkan evaluasi bagi kebijakan pemerintah. Dengan melihat perbandingan kemiskinan antar waktu dan daerah, serta penentuan target penduduk miskin.

Baca Juga: YMPAI Turunkan Tingkat Stres ODHIV, Ini yang Dilakukan

"Penduduk miskin dihitung dari rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan atau GK. Dalam hal ini, merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan atau GKM dan Garis Kemiskinan Non Makanan atau GKNM," ucap Imam Budi Hartono.

Lebih lanjut, terang Imam Budi Hartono, GKM mencakup 52 jenis komoditi makanan, dengan 2.100 kilokalori perkapita perhari.

Baca Juga: Ketua DPC PKB Kota Depok, Faizin Nilai Anak Muda jadi Penentu Arah Negara

"Seperti padi padian, umbi umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang kacangan, buah buahan, minyak, dan lemak," papar Imam Budi Hartono.

"Sedangkan, GKNM mencakup kebutuhan perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di pedesaan," tambah Imam Budi Hartono.

Imam Budi Hartono menambahkan, Badan Pusat Statistik  atau BPS  menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar atau basic needs approach dalam mengukur kemiskinan.

Baca Juga: Simulasi Pemilu Radar Depok, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka Unggul : Begini Respon Pradi Supriatna

"Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran," tandas Imam Budi Hartono. ***

Berikut Data Kemiskinan dari Susenas : 
1. Kota Sawahlunto: 2,27 persen
2. Kabupaten Badung: 2,30 persen
3. Kota Balikpapan: 2,30 persen
4. Kota Depok: 2,38 persen

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X