RADARDEPOK.COM-Sampai kapan generasi penerus Kota Depok tumbang akibat tawuran? Kematian Mirza Ismail Muharom (MIM) mesti menjadi pelajaran yang berharga. Jangan ada lagi nyawa yang hilang sia-sia akibat adu nyali secara ilegal. Kamis (13/6), menjadi hari terakhir Lisa Bela (LB) melihat MIM. MIM sebelum meninggal, sejak pulang sekolah hingga pukul 15:00 WIB bermain game di telpon genggamnya.
Diketahui sesaat sebelum kejadian yang menewaskan MIM, Lisa Bela mendengan anak angkatnya tersebut menerima panggilan telepon dari seorang temannya. Entah apa yang dibicarakana, tapi Lisa Bela hanya mendengar balasan ‘Ayook’ yang dilontarkan MIM.
Baca Juga: UI dan UITM Malaysia Tingkatkan Ilmu Pariwisata Mahasiswa
“Abis ditelepon sama temannya dia (MIM) langsung keluar rumah. Saya tanya mau kemana, dia jawab mau main saja,” jelas Lisa Bela.
Namun naas, itu menjadi komunikasi terakhir Lisa Bela dengan MIM, setelah kejadian tersebut sudah tak bisa bercengkrama kembali seperti biasa. Meski MIM adalah anak angkat yang sudah diadopsi sejak usianya 4 sampai 5 bulan karena kedua orang tuanya meninggal dunia, namun Lisa Bela sangat menyayanginya.
Kehilangan MIM membuat Lisa Bela meminta pihak kepolisian untuk memberlakukan jam malam untuk mengawasi aktifitas para pelajar maupun anak-anak muda sehingga tawuran dapat diantisipasi.
“Diadakan jam malam anak muda yang pada nongkrong. Jadi menurut saya keamanan tambah diperketat lagi,” ungkap Lisa Bela.
Tak hanya MIM yang meregang nyawa. Beberapa waktu sebelumnya, di tanggal 8 Mei 2024. pelajar Kota Depok, Alam Fandausan tewas usai terlibat tawuran di Jalan Raya Bogor-Jakarta. Diketahui korban bertempat tinggal di Jalan Mandor Lipin, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok.
Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo pada saat itu membenarkan terjadi tawuran antar SMK Ganesha dengan SMK Setia Karya. Korban ditemukan tergeletak di jalan dengan luka tusukan pisau di bagian perut.
“Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Sentra Medika Cimanggis tapi nyawanya tidak tertolong,” jelas Kompol Waluyo.
Baca Juga: Berbagi di Hari Raya Idul Adha 1445 H, Jaringan Jurnalis Bogor Kurban 1 Ekor Sapi dan 5 Kambing
Tak berhenti sampai disana, korban tawuran pelajar hingga meninggal dunia juga terjadi di Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok. Korban meninggal berinisial CSP (15) tewas setelah kena sabet senjata tajam, dan pihak kepolisian berhasil meringkus pelaku MZB (16).
Dalam kejadian tersebut, dua kelompok telah mengatur lokasi dan waktu di Instagram. Ketika berjumpa, pelaku menantang korban untuk berduel menggunakan senjata tajam hingga akhirnya berujung tawuran.
Dari tangan pelaku kepolisian berhasil mengamankan satu bilah celurit yang digunakan untuk menghabisi korban, lalu satu HP merek Oppo A57, serta jaket hijau tosca. Atas kejadian tersebut, pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara.***
Artikel Terkait
Tawuran Dua SMK di Jalan Raya Bogor-Jakarta, Satu Pelajar Depok Meninggal Akibat Luka Tusuk
Tawuran dan Game Online jadi Sorotan Khusus, Kelurahan Pondok Jaya Depok Segera Bereskan Permasalahan Anak
Empat Remaja Tawuran Diringkus Polres Metro Depok, Begini Kronologisnya
Pelajar di Depok Terkapar Karena Tawuran : Kondisinya Tak Sadar
Sadis! Bocah Yatim Piatu di Depok Tewas dalam Tawuran Antar SMP, Polisi Tangkap Tiga Pelaku
Ngeri! Yatim Piatu di Depok Tewas Gegara Tawuran Antar SMP, Ibu Angkat Ungkap Sosok Polos Korban