Senin, 22 Desember 2025

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Driver Ojol di Depok

- Selasa, 25 Juni 2024 | 12:00 WIB
TANGKAPAN LAYAR : Sebuah motor customernya yang ditendang oleh pelaku berinisial SS di di Jalan H Japat, Kelapa Dua RTM, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Jumat (21/6).
TANGKAPAN LAYAR : Sebuah motor customernya yang ditendang oleh pelaku berinisial SS di di Jalan H Japat, Kelapa Dua RTM, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Jumat (21/6).

RADARDEPOK.COM Cuma gegara tak bisa menemukan alamat yang dituju, seorang driver ojek online (ojol) marah dan melampiaskan dengan melakukan aksi kekerasan kepada customernya sendiri di Jalan H Japat, Kelapa Dua RTM, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Jumat (21/6).

Korban yang berinisial DP mengatakan, peristiwa tersebut berawal dari dirinya memesan ponsel melalui salah satu e-commerce, dengan menggunakan menu pengiriman Send Day atau pengiriman sehari.

Baca Juga: SDN RRI Cisalak Depok Sukses Gelar Karya P5 : Persiapkan Generasi Penerus Bangsa, Tatap Sekolah Mandri Tingkat Nasional

"Driver tersebut berinisial SS. Sebelumnya, udah chat seller-nya minta buru-buru dikirim kan. Udah gitu saya pantau saya lacak udah sampai mana gitu kan," kata DP kepada wartawan, Senin (24/6).

Lalu, sekitar pukul 18.00 WIB, DP mengecek bahwa kurir sedang mengantar pesanan lain. Kemudian ia ditelepon SS via aplikasi ojol lalu memarahi DP.

"Dia bilang 'Mbak gimana sih pesen paket nggak dicantumin nomor' kata dia gitu. Tidak mungkin saya nggak nyantumin nomor kan terus akhirnya saya teleponin berkali-kali nggak diangkat. Terus saya bilang 'ini nggak ada Mas, nggak ada telepon, kalau ada telepon pasti saya angkat ini panggilan tak terjawab pun nggak ada', saya gituin," ujar dia.

Baca Juga: Tak Masuk Usulan PPP, Aji Jaya Bintara Berpotensi Gagal maju jadi Calon Wali Kota Bogor

DP mengatakan terus dibentak oleh SS dan meminta untuk menyimpan nomor teleponnya agar mudah menemukan alamat. Setibanya di lokasi lokasi, SS marah-marah sembari memberikan paket pesanan.

Saat menerima paket, DP pun menjelaskan ke SS bahwa nomor alamat sudah tercantum. Namun, mereka pun berdebat.

"Terus 'Saya orang asli sini loh mbak' Gitu, 'terus kenapa kalau masnya orang sini', saya gituin kan 'Mana suaminya' kata dia gitu. Intinya dari sini dia banyak pengancaman," ucapnya.

DP mengatakan SS pun meminta biaya parkir sebesar Rp2.000. Namun, DP memberikan Rp 20 ribu karena tak ada uang pecahan. Namun, SS tak terima dan meminta Rp 2.000.

Baca Juga: BRI Warung Buncit Serahkan Ambulance ke Yayasan Lazisma

"Setelah saya kasih SS masih marah-marah, Akhirnya dia banting kunci, dibanting patah mental. Pas dia nyari kardus saya ke dalem tutup pintu dia habis itu curhat ke tetangga saya di situ dia bilang ceritain saya," jelas dia.

DP mengatakan SS kemudian bercerita ke tetangga di dekat rumahnya. Sampai akhirnya SS menendang motor DP hingga mengenai kaca jendelanya. Serpihan kaca tersebut pun melukai anak DP.

"Kata tetangga anak-anak di situ dia mau nendang pintu nggak nyampe. Akhirnya nendanglah motor yang parkir di sini, jatuh kena jendela, saya kaget keluar. Anak saya kena pentalan kaca itu kakinya, begitu saya buka pintu dia (ojol) langsung ngegas kenceng," tutur dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X