Minggu, 21 Desember 2025

Tantangan dan Hambatan Pendakian Gunung Semeru dengan Keluarga Bagian 2: Menikmati Indahnya Ranu Kumbolo dan Oro Oro Ombo

- Selasa, 25 Juni 2024 | 17:05 WIB
Indahnya Ranu Kumbolo, Oro Oro Ombo dan Pos Jambangan
Indahnya Ranu Kumbolo, Oro Oro Ombo dan Pos Jambangan

RADARDEPOK.COM - Memulai pendakian Gunung Semeru banyak sekali halangannya, salah satunya ijin pendakian menuju puncak yang tidak di rekomendasikan oleh Petugas Taman Nasional Gunung Semeru. Surat ijin pendakian kami hanya sebatas Ranu Kumbolo.

Iqbal Muhammad, Depok

Sekitar pukul 7:00, kami berangkat menuju Ranu Pane dari rumah Mas Hery di Tumpang menggunakan Jeep Hard Top warna merah. Setibanya di Pos Ranu Pane, kabar buruk larangan pendakian ke puncak Mahameru menjadi kenyataan.

Ketika mengurus Surat Ijin pendakian di kantor Pos Bromo Tengger Semeru di Ranu Pane, surat ijin kita hanya distempel Ranu Kumbolo. Artinya, dilarang mendaki lebih jauh lagi dari Ranu Kumbolo. “Tuh kan yah ga sampe puncak,” kata Rama. “Insyaallah bisa ke puncak kalau Allah menghendaki,” jawab saya untuk meyakinkan Rama dan Adam.

Pendakian menuju Ranu Kumbolo melalui jalur normal jauh lebih nyaman karena tidak ditemui tanjakan ekstrim seperti jalur Ayak Ayak. Jalurnya cenderung landai, namun menempuh waktu dan jarak yang cukup lama karena memutari beberapa bukit.

Lelahnya jalur pendakian bisa terobati ketika memasuki pos 4, dari ketinggian, keindahan Ranu Kumbolo sudah terlihat. Jejeran tenda berwarna warni sudah berdiri di ujung danau.

Baca Juga: Tantangan dan Hambatan Pendakian Gunung Semeru dengan Keluarga Bagian 1: Kabar Kebakaran Hutan di Kalimati yang Membuat Cemas

Setibanya di area perkemahan sekitar pukul 16:00, beberapa sahabat ada yang sibuk membangun tenda, ada yang mencari air, sedangkan saya dan istri mencoba memasak kudapan kentang goreng dan membuat kopi dan susu hangat.

Ranu kumbolo saat itu sangat dingin sekali, melihat thermometer di jam tangan menunjukan angka 10 derajat celcius, dan terus menurun. Sore itu dimafaatkan untuk istirahat usai makan, jaga-jaga jika kondisi kebakaran di Kalimati sudah padam dan bisa didaki.

Jumat (20/9/2019), pukul 5:30 saya terbangun karena ingin buang air kecil, rasa-rasanya untuk membuka tenda butuh keberanian yang sangat kuat untuk melawan dinginnya Ranu Kumbolo yang saat itu mencapai 5 derajat celcius.

Usai sarapan pagi di Ranu Kumbolo kita habiskan untuk sesi foto-foto, sedangkan dua sahabat Fidel dan Kondor melihat kondisi api di Kalimati.

Sepanjang hari itu kita menunggu kabar dari Fidel dan Kondor yang sedari pukul 8:00 hingga pukul 14:30 belum juga datang ke Ranu Kumbolo untuk melaporkan hasil pantauannya di Kalimati.

Baca Juga: Warga Bojongsari Baru Kota Depok Diajari Manfaatkan Limbah, Begini Caranya

Arlan dan saya mencoba mencari informasi ke beberapa pendaki lain, kebetulan pendaki asal Sulawesi Selatan yang baru saja melihat kondisi di Kalimati memberikan informasi ke Arlan. “Api sudah padam di jalur pendakian menuju puncak Semeru, hanya ada beberapa titik api yang masih menyala. Saya fikir jalur sudah bisa di lewati,“kata salah satu pendaki asal Sulawesi Selatan tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X