Kemarin, UI mengajukan permintaan untuk pekerja caregiver. Pihak UI berencana memberangkatkan tenaga kerja dengan dukungan biaya Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Indomobil. Namun, penempatan CSR tersebut hanya mencakup biaya pemberangkatan, sementara biaya pelatihan masih menjadi beban calon pekerja.
"Saya mengusulkan agar CSR dialokasikan untuk biaya pelatihan, sedangkan pemberangkatan dapat menggunakan KUR. Dengan begitu semua biaya bisa ditanggung dan pelatihan gratis untuk calon pekerja," ungkap Sidik Mulyono.
Saat ini, PT Indomobil menanggung biaya pemberangkatan yang berkisar antara Rp25 juta hingga Rp30 juta, sementara biaya pelatihan mencapai sekitar Rp20 juta. Sidik Mulyono mengusulkan agar dana CSR dari PT. Indomobil dialokasikan untuk biaya pelatihan, dengan sisa anggaran untuk biaya pemberangkatan.
"Untuk menutupi yang kurang, nanti kami bisa manfaatkan KUR tadi," tambah Sidik Mulyono.
Baca Juga: Solidaritas Hakim, Pengadilan Negeri Depok Tunda 32 Sidang
Sidik Mulyono mengingatkan, KUR tidak dapat digunakan untuk biaya pelatihan karena risiko jika calon pekerja tidak jadi berangkat. Sebaliknya, jika dana sudah dialokasikan untuk pemberangkatan, mereka pasti akan pergi.
"Ada alternatif lain juga, ditempat lain ada yang pakai sistem pinjaman di koperasi," jelas Sidik Mulyono.
Sidik Mulyono menjelaskan, syarat utama bagi calon PMI adalah kesiapan untuk berangkat. Calon PMI biasanya berusia antara 18 hingga 40 tahun, tergantung pada kebijakan negara tujuan.
"Jadi memang tiap negara itu punya kebijakan sendiri. Kalau di Jepang itu bisa sampai 40 tahun, nanti di Australia, Timur Tengah beda lagi," imbuh Sidik Mulyono.
Baca Juga: Pelantikan Pimpinan DPRD Depok Mandek di Gubernur Jawa Barat
Dia memastikan, bahwa para PMI akan mendapatkan fasilitas yang nyaman dan aman selama menjalani tugas di luar negeri. Para pekerja tidak perlu khawatir tentang tempat tinggal atau biaya makan, karena semua kebutuhan tersebut telah disediakan oleh pemberi kerja.
"Jadi semua sudah disediakan disana,mulai dari mess sampai sepeda pun di Jepang diberikan. Jadi tidak perlu khawatir. Bagi yang berminat bisa langsung cek di BKOL Depok," kata Sidik Mulyono.
Sejak awal tahun ini, sudah ada 100 orang yang berhasil diberangkatkan, termasuk empat orang yang baru saja dilepas untuk bekerja di Jepang.
"Baru saja saya kasih arahan ke mereka dan Insya Allah hari Minggu mereka akan berangkat," kata Sidik Mulyono.
Baca Juga: Mari Dukung, Depok Sumbang 6 Atlet di Peparnas XVII
Artikel Terkait
Komite Independen Sadar Pemilu Soroti Minimnya Sosialisasi Pilkada Depok 2024 : KPU Jangan Hanya Kerja Jelang Pemilu
Kerja KPU Depok Dipertanyakan, KISP : Apa Mereka Peduli dengan Pilkada?
PWI Kota Depok Tegaskan Jangan Ada Monopoli Sosialisasi Pilkada Depok Lewat Satu Media Massa
Tingkatkan Fasilitas Kesehatan di Kota Depok, Supian Suri Ingin Sediakan Rumah Sakit Khusus Ginjal
DKPP Tunggu Laporan Sengkarut KPU Depok, Army KNPI : Berpotensi Terjadi Pelanggaran Tindak Pidana Korupsi
Sengkarut Penyelenggaraan, Begini Respon KPU Depok Saat Dikonfirmasi
Yang Nyinyir Baca Nih! Sudah Pecahkan Kemacetan di Dewi Sartika Depok, Imam-Ririn Bangun Flyover Sawangan dengan Mudah