RADARDEPOK.COM – Kebutuhan membayar listrik di Pemkot Depok ternyata tidak sedikit. Saban tahun Pemkot Depok mesti merogoh kocek miliar untuk memenuhi kebutuhan vital tersebut. Pada tahun lalu misalnya. Berdasarkan data Setda Depok, pemkot mesti membayar sekira Rp8,9 miliar kepada PLN.
Kepala Bagian Administrasi Umum (Kabag Adum) Pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Yusminarti menuturkan, penggunaan listrik di lingkup Pemkot Depok sangat beragam karena mencakup beberapa gedung.
"Memang pemakaiannya berbeda-beda, tergantung kebutuhan juga," kata Yusminarti kepada Radar Depok.
Dia mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan listrik disejumlah fasilitas dan OPD, tahun lalu Pemkot Depok mengeluarkan anggaran sebesar Rp8,9 miliar untuk membayar tagihan listriknya.
"Kalau hingga akhir tahun nanti kita belum tau tagihan listriknya akan bertambah atau ternyata lebih kecil dari tahun lalu," beber Yusminarti.
Terpisah, Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Adum Setda Kota Depok, Hariz Fadhilah mengatakan, tagihan listrik dilingkup Pemkot Depok tidak selalu sama disetiap bulannya. Jumlah tagihan bisa bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti kebutuhan listrik di setiap fasilitas dan instansi pemerintah.
"Karena kan fluktuatif ya. Kadang naik dan turun. Tapi kalau pun berbeda, angkanya tidak terlalu jauh," kata Hariz Fadhilah.
Dia mengungkapkan, pemakaian listrik terbesar ada di Gedung Dibaleka 2. Hal ini disebabkan banyaknya OPD yang menempati gedung tersebut. Sehingga konsumsi listrik menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan fasilitas lainnya.
"Sudah terlihat ya, gedungnya paling tinggi dan penghuninya juga paling banyak. Jadi otomatis tagihan listriknya juga paling besar," tutur Hariz Fadhilah.
Baca Juga: Target Retribusi IPLT Depok Tinggal 11,72 Persen, Pede Akhir Tahun Tercapai
Penggunaan daya listrik di Gedung Dibaleka 2 mencapai 1.385.000 VA. Dengan daya sebesar itu, rata-rata tagihan listrik gedung yang menjadi pusat aktivitas Pemkot Depok ini mencapai Rp 369,1 juta per bulan.
"Hanya Gedung Dibaleka 2 yang pemakaian dayanya lebih dari satu juta VA," ungkap Hariz Fadhilah.
Sementara itu, tagihan listrik terendah terdapat di Halaman Kotif Pemkot Depok, dengan jumlah daya 6.600 VA dan tagihan sebesar Rp448 ribu per bulan.
Artikel Terkait
Mengenang Stasiun Bayangan Pondok Terong Depok, Lebar Tujuh Meter, Panjang 15 Meter, dan Satu Loket di Utara
Tragedi Kereta Ratu Jaya Kota Depok : Pengamat Minta Tegas Tutup Perlintasan Kereta Ilegal dan Bangun Flyover Kecil
Tragedi Kereta Ratu Jaya : KAI Akui Ada 15 Titik Pintu Perlintasan Ilegal, Dewan Jabar Soal Flyover Silakan Tanya Pemerintah Setempat
7 Aspirasinya Disepakati! FPI, GNPF Ulama dan Persada 212 Dukung Penuh Imam-Ririn jadi Walikota dan Wakil Walikota Depok
Siapa Unggul Survei Puskapol UI di Pilkada Depok? Peneliti UI: Tergambar Pada Angka Kepuasan atau Ketidakpuasan
Omset Judi Online di Sukmajaya Depok Tembus Rp7,3 Miliar : Berlangsung Dua Tahun, Untung Setiap Hari Rp9 sampai 15 Juta
DOS II Maha Karya Mohammad Idris Bareng Imam Budi Hartono Siap Dibuka untuk Warga Depok, Ini Fasilitasnya!