Senin, 22 Desember 2025

Nggak Ada Lawan! Penyakit Gerd Beres di Eka Hospital Depok

- Rabu, 19 Februari 2025 | 07:45 WIB
DISKUSI : Pihak Eka Hospital Depok, saat membuka sesi perbincangan dengan awak media di Dadi's Coffee Garden, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Selasa (18/2). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)
DISKUSI : Pihak Eka Hospital Depok, saat membuka sesi perbincangan dengan awak media di Dadi's Coffee Garden, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Selasa (18/2). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COMAsam lambung kronis atau yang biasa dikenal Gastroesophageal Reflux Disease (Gerd), merupakan penyakit yang dapat mengganggu sistem pencernaan, pita suara, dan pernapasan.

Penyakit ini dapat timbul akibat obesitas, kehamilan, usia lanjut, hingga kebiasaan sering berbaring atau tidur setelah makan.

Berbicara tentang penanganan penyakit tersebut, Eka Hospital Depok membuka sesi bincang-bincang dengan awak media yang berlangsung di Dadi's Coffee Garden, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Selasa (18/2).

Baca Juga: Tengok Aksi Suhanda, Warga Tapos Depok yang Menfaatkan Maggot untuk Mengurai Sampah : dapat Dukungan PT Karabha Digdaya

Kepala Divisi (Kadiv) Sales Marketing Eka Hospital Depok, Puji Sulastri, membuka acara tersebut yang didampingi dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Gastroenterologi Hepatologi Eka Hospital Depok, Aru Ariadno.

Menurut Aru Ariadno, Gerd merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu simtom atau perubahan mukosa, yang diakibatkan oleh gangguan sistem saluran pencernaan. Di mana asam lambung naik ke kerongkongan (Esofagus). 

“Aliran balik atau refluks ini dapat menyebabkan anda merasakan sensasi perih dan panas, seperti terbakar di bawah tulang dada atau yang dikenal dengan istilah heartburn,” jelas Aru Ariadno, Selasa (18/2).

Baca Juga: Pelantikan Pengurus FKKUD Kota Depok 2025-2028 : Wujudkan Persaudaraan dan Toleransi Antarumat Kristiani

Penyakit asam lambung atau Gerd, sambungnya, adalah penyakit yang umum terjadi pada pencernaan manusia, namun jika dibiarkan dapat memperburuk kesehatan saluran cerna, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

“Gerd dapat disebabkan karena melemahnya sfingter esofagus atau otot-otot pembatas antara kerongkongan dan lambung, sehingga menyebabkan refluks (Aliran balik) atau asam lambung naik ke saluran esofagus (Kerongkongan). Paparan asam lambung yang berulang-ulang naik ke esofagus akan mengakibatkan iritasi pada lapisan esofagus atau kerongkongan,” jelas Aru Ariadno.

Sfingter esofagus, lanjutnya, merupakan semacam otot yang berfungsi untuk mencegah isi lambung mengalir ke esofagus. Dalam keadaan normal, otot tersebut berkontraksi sehingga makanan dan isi lambung tidak mengalir ke esofagus.

Baca Juga: Capai Nilai Tertinggi, Disdukcapil Depok Raih Predikat Pelayanan Prima Tahun 2024

“Beberapa hal lain yang bisa menjadi penyebab Gerd itu seperti obesitas, kehamilan, usia lanjut, dan sering berbaring atau tidur setelah makanm,” papar Aru Ariadno.

Sementara itu faktor yang memperparah Gerd beberapa diantaranya diet ekstrim atau telat makan saat puasa, sering makan dalam porsi besar atau makan pada tengah malam, mengkonsumsi makanan yang asam, berlemak, atau berbumbu pedas, dan mengkonsumsi minuman berkafein, beralkohol, atau bersoda.

“Gejala Gerd beberapa diantaranya sensasi terbakar di dada (Heartburn), rasa asam atau pahit di mulut, mual dan muntah, bau mulut, suara serak, nyeri di dada, sakit saat menelan atau kesulitan menelan, sensasi mengganjal di tenggorokan, kerongkongan sakit atau meradang (Esofagitis), perut kembung atau sering bersendawa, gigi sensitif dan mulut terasa asam,” beber Aru Ariadno.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X