RADARDEPOK.COM-Suasana haru menyelimuti aula SDN 8 Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok, saat puluhan siswa yang sempat terlibat dalam aksi tawuran antar pelajar dengan SDN 5 Cilangkap menjalani mediasi, Kamis (15/5).
Kegiatan yang difasilitasi Polsek Cimanggis bersama sejumlah pihak ini, para siswa saling meminta maaf kepada teman, guru, dan orangtua mereka, sembari meneteskan air mata.
Kapolsek Cimanggis, Kompol Jupriono mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk pembinaan dan pendekatan humanis terhadap anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang.
“Hari ini kita melaksanakan mediasi dan pembinaan terhadap anak-anak yang terlibat dalam aksi tawuran. Kita libatkan semua pihak, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Dinas Sosial (Dinsos), kepala sekolah, guru, dan yang paling penting, orangtua siswa,” ujar Kompol Jupriono kepada Radar Depok, Kamis (15/5).
Baca Juga: Puluhan Bocah SD Tawuran di Depok Dibina, Buat Perjanjian Tertulis
Kompol Jupriono menegaskan, pihak kepolisian tidak akan berhenti melakukan pembinaan kepada generasi muda agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami akan terus meningkatkan patroli, melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, dan mengajak seluruh stakeholder untuk peduli. Ini tanggung jawab bersama orang tua, guru, dan lingkungan sekitar. Jangan biarkan anak-anak kehilangan arah karena kurangnya perhatian,” tegas Kompol Jupriono.
Menurut Kompol Jupriono, dari hasil pendataan sekitar 20 siswa dari masing-masing sekolah yang sempat terlibat dalam aksi yang nyaris berujung bentrok tersebut.
“Di masing-masing SD itu ada sekitar 20, total 40. Tapi Alhamdulillah sebenarnya tidak sampai terjadi tawurannya,” ujar Kompol Jupriono.
Kompol Jupriono mengungkapkan, aksi tawuran tersebut berhasil dicegah berkat kepedulian masyarakat sekitar.
“Karena banyaknya pelanggaran itu karena minimnya orang yang peduli. Jadi ketika banyak orang peduli, pelanggarannya pasti akan berkurang, kata kuncinya seperti itu,” ungkap Kompol Jupriono.
Lebih lanjut Kompol Jupriono memastikan, benda yang diduga senjata tajam dibawa siswa tersebut bukanlah senjata tajam sebagaimana yang beredar di masyarakat.
“Itu bukan senjata tajam, hanya penggaris besi panjang. Memang bisa membahayakan, tapi Alhamdulillah tidak sempat digunakan. Tidak ada korban,” jelas Kompol Jupriono.
Baca Juga: Anak SD Tawuran di Depok, Menteri PPPA dan KPAI: Pemkot Harus Tangani Serius!
Dalam sesi mediasi, dua siswa SMP yang sempat merekam kejadian juga turut dihadirkan. Dengan penuh kesadaran, keduanya mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf di hadapan orang tua dan pihak sekolah.
Artikel Terkait
Pelaku Tawuran di Depok Bakal Ditahan Selama Ramadan, Bebas Setelah Lebaran Lewat 1 Pekan!
Perang Sarung Berujung Tawuran Bikin Resah Warga Cilangkap Depok, Kata Pak RW Gak Cuma Sekali Dua Kali!
RW1 Pondok Petir Depok Galakan Keamanan, Tangkis Aksi Tawuran dan Kriminalitas
Tarling Pemkab Bogor, Jaro Ade Minta Awasi Anak-anak dari Tawuran dan Judol
Pangkas Aksi Kriminalitas Remaja di Depok, REGAS RW 10 Mekarjaya dan BRENX Street Fighter Gantikan Tawuran dengan Pertandingan Tinju