RADARDEPOK.COM - Pelaksanaan pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahap I tahun ajaran 2025/2026 di SMK Negeri 3 Depok resmi berakhir pada Senin, (16/6).
Ratusan calon siswa sudah terdata mendaftar melalui berbagai jalur yang tersedia pada tahap 1. Yaitu, melalui jalur Afirmasi, domisi dan mutasi.
Ketua Panitia SPMB SMKN 3 Depok, Ahmad Royani mengaku, SPMB di SMKN 3 Depok berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan yang bearti, baik dalam prosesi pendaftaran dan lainya.
Baca Juga: Sah! Pengurus Komite SMPN 26 Depok Dilantik
“Alhamdulilah, secara keseluruhan lancar pada SPMB tahap 1 ini, memang pada hari pertama server sempat down tapi memang itu hal biasa karena jumlah pendaftar yang membludak di hari pertama, namun itu bisa teratasi oleh sekolah,” ujar dia kepada Harian radar Depok, Rabu (18/6).
Ahmad Royani menjelaskan, SMKN 3 Depok juga telah memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, khususnya secara langsung (luring), dengan menyediakan Ruang verifikasi dan unggah berkas.
“Memang kami sediakan ruang untuk pelayanan SPMB, bagi para orang tua yang terdapat kendalam dalam proses pendaftaran,” ujar dia.
Baca Juga: Hamdallah, PSAJ di SMPN 30 Depok Lancar Jaya
Hingga hari terakhir, Ahmad Royani menjelaskan, jumlah pendaftar SPMB tahap 1 di SMKN 3 Depok mencapai 762 siswa, dengan berbagai jalur yang tersedia. Seperti, pada Afirmasi Kelauarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) mencapai 298.
“Kemudian, dari jalur anak guru pada jalur mutasi terdapat 12 pendaftar dan persiapan kelas industri 133 pendaftar, serta domisili terdekat terdapat 299 pendaftar,” kata dia.
Selain jalur itu, kata Ahmad Royani, sebelumnya juga terdapat jalur KETM P3KE, yaitu jalur yang dikhusukan untuk percepatan penuntaskan kemiskinan ekstrem di Jawa Barat.
Baca Juga: Ketua MKKS SMK Swasta Depok Syafruddin Qomar Apresiasi dan Dukung Barak Militer
“Pada jalur ini kami dapat sembilan nama dari provinsi, yang sudah daftar ulang sebanyak 6 orang, 3 orang mengundurkan diri karena jaraknya yang terlalu jauh dari rumah ke sekolah,” tutur dia.
Ahmad Royani menjelaskan, program ini sudah berjalan selama 2 tahun untuk membantu para keluarga yang tidak mampu, sebagai bagian dalam menuntaskan kemiskinan ekstrem di Jawa Barat.
“Datanya ini dihimpun dari Dinas Sosial (Dinsos) kota dan provinsi, hingga diarahkan ke kami, dengan minimal jarak 2 kilimoter,” kata dia.
Artikel Terkait
Jalani Sidang Perdana Kasus Asusila Sebagai Terdakwa, Anggota DPRD Kota Depok Rudy Kurniawan Langsung Ajukan Eksepsi
Diimingi Layangan, Bocah Laki-laki 11 Tahun di Bojonggede jadi Korban Asusila : Pelaku Ditangkap Polres Metro Depok
Pesawat Jemaah Haji Depok Diancam Bom, Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu Sumatera Utara
Pesawat Sempat Diancam Bom, Jemaah Haji Kloter 12 Depok Tiba Hari Ini
Banyak Kejanggalan! Pemkot Depok Evaluasi Pembentukan Pengurus Koperasi Merah Putih : Begini Kata Walikota Supian Suri
Akhirnya! Tip Top Depok Mediasi Soal PHK Karyawan Sepihak
Kejari Depok Kirim Pelaku Kekerasan ke Pengadilan