Minggu, 21 Desember 2025

Kelurahan Curug Depok Mulai Olah Sampah Pakai Maggot, Hasil Panen Bisa Jadi Pakan Ternak

- Senin, 11 Agustus 2025 | 07:30 WIB
Lurah Curug, Ahmad Sofyan (tengah) dalam sosialisasi pengolahan sampah organik sisa makanan berbasis maggot RW5, Kelurahan Curug Kecamatan Bojongsari, Senin (4/8). (RISKY DWI LESTARI/RADARDEPOK)
Lurah Curug, Ahmad Sofyan (tengah) dalam sosialisasi pengolahan sampah organik sisa makanan berbasis maggot RW5, Kelurahan Curug Kecamatan Bojongsari, Senin (4/8). (RISKY DWI LESTARI/RADARDEPOK)

RADARDEPOK.COM-Aparatur Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok semakin menggenjot warganya untuk pemilahan sampah organik di setiap rumah tangga untuk unit pengolahan sampah organik berbasis maggot di RW 5, Minggu (10/8).

Sebagai informasi, unit pengolahan sampah organik berbasis maggot di RW 5, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari seluas 300 meter persegi itu, terbentuk sejak Mei dan mulai beroperasi pada Juli, serta sudah dilengkapi dengan peralatan dan bibit maggot.

Lurah Curug, Ahmad Sofyan mengungkapkan, fokus awal sosialisasi ditujukan kepada rumah tangga, kader, dan anak-anak muda yang aktif di lingkungan. Langkah ini bertujuan untuk membangun konsistensi dan komitmen warga dalam membudidayakan maggot secara optimal sesuai kapasitas yang dibutuhkan.

“Sudah berjalan dalam tahap penetasan awal. Sehari dapat menghabiskan sampah sekitar dua ember besar,” ungkap Sofyan kepada Radar Depok.

Dari total 16 RW di Kelurahan Curug, jelas Ahmad Sofyan, sosialisasi ini juga melibatkan dua RW terdekat. Sementara, pengelolanya dari Pokmas Kelurahan dan operatornya berasal dari dua warga RW 5 dan satu warga RW 14 yang telah menguasai persiapan maggot sebelum sosialisasi.

“Nantinya, implementasi dari warga, agar mulai memilah sampah rumah tangganya masing-masing dan mengurangi pembuangan sampah ke TPS Kelurahan Curug di RW 6,” jelas Ahmad Sofyan.

Baca Juga: Hanggar Maggot Beji Timur Entaskan 300 Kilogram Sampah Setiap Hari, Ciptakan Urban Farming Pembibitan Ayam

Ke depan, beber Ahmad sofyan, pihaknya berencana menyediakan ember saat maggot semakin berkembang. Bahkan, pengelola akan menjemput sampah di setiap rumah tangga. Menurut dia, nantinya dapat memaksimalkan TPS Curug yang saat ini cukup berjalan lancar.

“Agar tidak menimbulkan bau, kedepannya kami turut mengadakan ember. komitmen juga dari operator untuk menjemput sampah. Biar masyarakat tidak perlu repot mengantar,” ungkap Sofyan.

Jika berjalan optimal, kata Sofyan, hasil panen maggot dapat dimanfaatkan sebagai pakan ayam ataupun pakan ternak lainnya, sekaligus mendukung program urban farming.

“Kami berharap, tidak hanya sekedar bahkan bisa lebih jauh menjadi peningkatan perekonomian warga curug,” pungkas Sofyan. ***

Jurnalis : Risky Dwi Lestari

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X