RADARDEPOK.COM -- Unit Pengolahan sampah (UPS) berbasis maggot di Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, berjalan pekan depan.
Ini menyusul pembangunan hanggar maggot di RW5 sudah rampung. Tinggal menunggu kelengkapan alat sekitar 10 persen lagi untuk bisa mulai beroperasi penuh.
Lurah Duren Mekar, Supriyadi menuturkan, persiapan UPS maggot di wilayah RW5 sudah mencapai 90 persen. Mulai dari hanggar, sosialisasi pemilaham sampah, dan target pembelian telur pupa maggot tersebut. Apalagi, terkait bangunannya sudah selesai 100 persen.
Baca Juga: RW4 Serua Depok Didapuk Jadi Petugas HUT Ke-80 RI, Ini Sejumlah Acara yang Memeriahkan!
"Kemungkinan, pekan depan kami akan mulai menjalankan petugas operasionalnya untuk menarik sampah organiknya. tutur Supriyadi, kepada Radar Depok, Jumat (18/7).
Terkait pengelola maggot, Supriyadi memaparkan pihaknya melibatkan pokmas RW5 untuk tenaga kerja dalam pengumpulan sampah kedepannya jika sudah siap seluruhnya. Kesiapannya, box-box sudah tersedia, tinggal membeli telur maggotnya.
“Sudah 90% dan untuk tenaganya juga sudah 100 persen. Jadi kita masih menunggu sisa peralatannya yang belumnya sekitar 10 persen lagi,” papar Supriyadi.
Baca Juga: Aksi Sigap Lurah Tugu Depok Sikapi Masalah Sampah : Tangani TPS Liar, Libatkan Warga Jaga Lingkungan
Program ini terlebih dahulu difokuskan di RW5, yang akan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan maggot maupun sampah di wilayah tersebut.
Meskipun di kelola pokmas, pihak kelurahan tetap melakukan pencatatan, seperti meminta laporan terkait kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dan berapa banyak sampah yang telah diangkut untuk budidaya maggot.
“Kami serahkan kepada pokmas atau pengurus lingkungan di RW5. Karena mereka yang lebih dapat melakukan pengawasan, mereka yang bisa melakukan pengambilan sampahnya mereka semua,” ungkap Supriyadi.
Supriyadi terus mendorong masyarakat khususnya IRT dalam memilah sampah organik. Saat ini, pemilahan sampah baru difokuskan di RW5, seiring dengan lokasi rumah maggot yang terpusat di wilayah tersebut.
Kedepannya, Supriyadi berharap maggot bisa mengentaskan sampah hingga zero waste guna solusi lingkungan dan memberikan nilai perputaran ekonomi bagi warga sekitar.
"Mudah-mudahan, saat sudah optimal tumbuh berkembang ada nilai ekonomisnya dari maggot itu," pungkas Supriyadi.***
Artikel Terkait
Ketua Komisi B DPRD Kota Depok, Hamzah Minta Keseriusan Pemkot Lakukan Pengawasan Ketat Beras Oplosan
Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi Wabup Garut Berakhir Duka, Tiga Meninggal Akibat Berdesakan
Begini Tragedi Pernikahan Wabup Garut Tiga Meninggal Akibat Desakan Massa saat Antre Makanan
Anak Dedi Mulyadi Hentikan Pesta Pernikahannya Setelah Satu Polisi dan Dua Warga Meninggal Akibat Desakan Massa
Panggung Resepsi Pernikahan Wabup Garut Dibongkar Setelah Satu Polisi dan Dua Warga Meninggal
2026, Kota Depok Bangun Empat Madrasah Negeri
Dugaan Penggelapan Uang Perumahan Bapak dan Anak Telan Banyak Korban, Laporan Hampir Setahun Belum Ditindak!