Kelurahan Bojongsari Baru Depok Sulap Minyak Jelantah Jadi Bermanfaat : Mulai dari Lilin Aromaterapi hingga Sabun Ekoenzim

RADARDEPOK.COM-Dalam upaya mengurangi limbah dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan, aparatur Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok melakukan pelatihan pemanfaatan produk pemilahan sampah, Rabu(24/9).

Adapun, Kelurahan Bojongsari Baru menghadirkan 30 warganya yang berasal dari sekuruh RW. Bahkan, mereka turut mendatangkan narasumber dari UPS DLHK Kota Depok, Roju.

Dalam kesempatan ini, peserta yang merupakan warga Kelurahan Bojongsari Baru itu diajari cara menyulap minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi serta sabun ekoenzim yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik.

Lurah Bojongsari Baru, Adeyasya Aziza menuturkan, kegiatan ini dinilai sebagai langkah optimal dalam upaya mengurangi sampah.

“Minyak jelantah yang biasanya dianggap limbah dapur dapat diubah menjadi lilin aromaterapi yang memiliki nilai estetika serta aroma menyenangkan,” tutur Adeyasya Aziza kepada Radar Depok, Rabu (24/9).

Baca Juga: Pembentukan Bank Sampah jadi Program Prioritas Camat Bojongsari Depok

Apalagi, ungkap Adeyasya Aziza, untuk pemanfaatannya mijel sendiri, program sera mijel juga telah ditetapkan menjadi program yang selalu tersedia di kelurahan hingga saat ini berdasarkan dari tingkat PKK Kota Depok.

“Jadi di tiap kelurahan disediakan pomnya langsung sehingga ada penukaran, 3 liter minyak jelantah jadi 1 liter minyak bersih. Dengan jumlah mijel yang ada, kita tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan produk yang bermanfaat,” ungkap Adeyasya Aziza.

Nantinya, ujar Adeyasya Aziza, proses ini melibatkan fermentasi sampah organik, seperti sisa sayuran dan buah buahan, dengan gula dan air selama beberapa minggu. Hasil fermentasi ini kemudian dicampur dengan minyak jelantah untuk menghasilkan sabun yang ramah lingkungan. Harapannya, juga dapat membuat warga Bojongsari Baru memiliki jiwa enterpreneurship.

“Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung untuk warga Bojongsari Baru, dan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya mengelola limbah dengan cara yang inovatif dan berkelanjutan,” pungkas Adeyasya Aziza. ***

Jurnalis : Risky Dwi Lestari