RADARDEPOK.COM - Diperhelatan pertama Hari Kebudayaan. Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia memberikan sertifikat apresiasi kepada Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) dan kepada dalang milenial Herjuno Pramariza Fadlansyah.
Keduanya diganjar penghargaan atas komitmen dan kontribusinya dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya Indonesia.
Sertifikat penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Dr. Restu Gunawan, M.Hum., kepada Rektor Unindra, Prof. Dr. H. Sumaryoto, M.Pd., serta kepada Herjuno Pramariza Fadlansyah dalam acara puncak Hari Kebudayaan Nasional 2025 yang berlangsung di pelataran Monumen Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.
Baca Juga: Bentuk Kepedulian Terhadap Lingkungan, SMPN 23 Depok Rutin Laksanakan Jumat Bersih
“Kami merasa bangga karena ada anak muda Pramariza Fadlansyah yang mencintai dan menekuni wayang sebagai seni tradisi," ujar Dirjen Restu Gunawan.
Dirjen juga senang mengetahui bahwa yang datang menyaksikan wayang sebagian adalah generasi muda.
Pada saat perayaan Hari Kebudayaan tersebut, Herjuno Pramariza Fadlansyah tampil memukau dalam pementasan wayang dengan judul “Wahyu Tri Manggolo”, menampilkan kisah yang sarat nilai moral dan estetika budaya — di panggung terbuka tepat di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret, Yogyakarta — lokasi yang juga sarat makna perjuangan nasional.
Rektor Unindra, Prof. Dr. H. Sumaryoto, menyambut baik atas penghargaan yang diberikan tersebut.
"Penghargaan ini adalah penyemangat kami untuk terus menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa di setiap langkah,” ujarnya.
Herjuno Pramariza Fadlansyah belajar mendalang dengan melihat dan mempelajari cara mendalang melalui media sosial.
17 Okrober ditetapkan sebagai hari kebudayaan oleh kementerian, dengan dasar bahwa kebudayaan merupakan salah satu pilar penting dari identitas dan persatuan bangsa. Tema peringatan tahun ini adalah “Kebudayaan untuk Keberlanjutan dan Persatuan”, menegaskan bahwa budaya bukan sekadar warisan namun juga kekuatan yang harus hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Inisiatif penetapan Hari Kebudayaan datang dari sembilan seniman nasional ( G 9 ) , di antaranya Yati Pesek, yang mengusulkan kepada Kementerian Kebudayaan agar tanggal tertentu diabadikan sebagai hari khusus bagi kebudayaan guna memberi ruang yang lebih besar bagi pelaku budaya dan publik untuk merayakan, menghargai dan mengembangkan kebudayaan Indonesia.
Baca Juga: SMPN 23 Depok Miliki Ekskul Ketahanan Pangan, Sisa Lahan Sekolah Dijadikan Urban Farming
Artikel Terkait
Luar Biasa! Lapas Surabaya Ekspor 166 Boks Mebelair Buatan Warga Binaan : Dikirim ke Australia
PNM Kalahkan Grameen Bank dan BRAC : Raih Penghargaan Global Microfinance & Female Empowerment Award
BNN Cup 6 : 2.252 Pesilat Nasional Bersaing di Depok : 134 Kontingen, 10 Provinsi
Pertamina Retail Pastikan SPBU 34.16.924 Cimanggis Depok Beroperasi dengan Pengawasan Ketat
Atlet Silat Depok Melenggang ke Babak Kualifikasi Porprov Jawa Barat
Dugaan PHK Karyawan Sepihak, Tip Top Depok Dipanggil Komisi D