“Kemitraan ini memperkuat hubungan kedua universitas yang telah terjalin lama. Dalam lima tahun terakhir, tercatat 39 artikel ilmiah internasional lahir dari kolaborasi riset UI dan Tsinghua. Dengan adanya MoU ini, kita akan memperdalam kolaborasi dan membuka peluang kerja sama baru, terutama di bidang riset unggulan dan inovasi berorientasi masa depan,” ujar Prof. Heri.
Baca Juga: Warga Bisa Hajatan Tanpa Biaya Kesenian, Dedi Mulyadi Siapkan Layanan Gratis Berbasis Aplikasi
Dalam kerja sama ini, Tsinghua akan menjadi mitra strategis UI dalam program gelar ganda (double degree)—sebagaimana yang dilakukan UI dengan University of Melbourne, yang berada di peringkat ke-19 dunia. Untuk itu, Prof. Heri mengundang dosen dan peneliti dari Tsinghua untuk menjadi dosen tamu di program studi kelas internasional UI.
“Untuk mendorong riset kolaboratif, UI menawarkan seed and matching research grant bagi peneliti yang bekerja sama dengan rekan sejawat dari Tsinghua,” kata Prof. Heri.
Selain itu, pada 2026, UI akan menjadi tuan rumah International Conference on Smart City Innovation dengan melibatkan dua fakultas dari Tsinghua, yaitu School of Architecture dan School of Environment, sebagai mitra penyelenggara sekaligus mitra bestari (scientific partner).
Dalam kunjungan tersebut, Rektor UI juga meresmikan kolaborasi UI dan Tsinghua dalam pengembangan vaksin dengue berbasis teknologi mRNA. Program ini melibatkan kolaborasi lintas institusi di Indonesia, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Tak hanya kepada bekerjasama bersama universitas, UI jugakembali mengeksekusi langkah visioner di Tiongkok melalui penandatanganan MoU dengan Huayou Group, salah satu pemain industri nikel dan kobalt terbesar di dunia.
“Untuk pertama kalinya, perguruan tinggi tidak hanya bekerja sama dalam lingkup Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga menjadi tuan rumah bagi pengembangan fasilitas riset industri strategis berskala besar secara fisik di dalam kampus,” ujar dia.
Dalam kesepakatan ini, UI akan menyediakan lahan dan fasilitas untuk pembangunan pusat riset dan pengembangan terapan berupa laboratorium pembelajaran (teaching factory) dan laboratorium smelter canggih yang akan dikonstruksi oleh Huayou Group.
Baca Juga: Dewan Apresiasi Peran BMPS Tingkatkan Kompetensi SDM Sekolah Swasta
Fasilitas inovasi metalurgi ini akan mentransformasi UI menjadi pusat R dan D terapan kelas dunia. Para peneliti UI dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan riset hilir dan paten di seluruh rantai industri metalurgi, serta mengakselerasi pengembangan teknologi material maju untuk menyokong industri baterai nasional.
Kerja sama UI dan Huayou Group menunjukkan efektivitas Rektor UI dalam mengapitalisasi jejaring global. Kemitraan ini dimungkinkan karena UI baru saja menjalin aliansi dengan Tsinghua University (Top 17 Dunia), sehingga tercipta ekosistem “Segitiga Emas” (UI-Tsinghua-Huayou).
Dalam skema tersebut, para tenaga ahli Huayou akan dididik di Tsinghua, kemudian melakukan riset bersama di fasilitas canggih UI, sebelum mengaplikasikan ilmunya di pusat-pusat industri Huayou di Indonesia. Ini adalah cetak biru pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul yang konkret.
Baca Juga: Kepala TPQ Al Hamidiyah Depok, Ira Asmara : Meneguhkan Kembali Marwah dan Kemuliaan Guru Indonesia
Artikel Terkait
Pengabdian Masyarakat "Sinergi Hijau" Departemen Kimia FMIPA UI 2025: Satu Tetes Jelantah Membangun Kemandirian dan Masa Depan Kota Depok
Dosen FEB UI Mengajar dan Belajar “Sustainability” bersama Prince of Songkla University di Thailand
BRI Gandeng FEB UI, 52 Lulusan Terbaik Raih Golden dan Silver Ticket Karier Perbankan
Genjot SDM Halal, UI Siap Wujudkan Lembaga Pelatihan Halal Terakreditasi
FKM UI Laksanakan Bakti Sosial ke Empat SDN di Depok, Tumbuhkan Semangat Kepedulian Sosial bersama Mahasiswa Baru