Minggu, 21 Desember 2025

UI Berperan Penting di World University President’s Forum

- Jumat, 21 November 2025 | 06:50 WIB
Pelaksanaan kunjungan Rektor Ul, Prof. Heri Hermansyah dan tim ke Cina, beberapa waktu lalu. (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)
Pelaksanaan kunjungan Rektor Ul, Prof. Heri Hermansyah dan tim ke Cina, beberapa waktu lalu. (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)

Huayou Group sendiri telah memiliki kerja sama yang baik di Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, Huayou Group telah berinvestasi 11 Miliar USD untuk pengembangan smelter kobalt, nikel, dan fasilitas daur ulang baterai, yang mampu mempekerjakan 20.000 WNI.

Ke depannya, Huayou berkomitmen menyuntikkan lebih dari 20 Miliar USD untuk industri pemurnian di Indonesia.

Dalam hal ini, Prof. Heri Hermansyah, menyampaikan pidato kunci (keynote speech) dalam 2025 World University President’s Forum (WUPF).

Dalam pertemuan tersebut, Prof. Heri menyampaikan pidato berjudul “Navigating the Age of Intelligence: Universitas Indonesia’s Path Toward Human-Centred, Ethical and Responsible AI in Higher Education”.

Baca Juga: Gita Sinatria SDN Sukamaju 2 Boyong Prestasi Gemilang

Menurut dia, pidato ini mengukuhkan kemajuan penerapan kecerdasan buatan yang tidak mengabaikan etika dan tanggung jawab akademik di Universitas Indonesia.

“Kecerdasan buatan kita manfaatkan dalam pengajaran, penelitian, dan pemeriksaan kejujuran akademik karya ilmiah oleh mahasiswa UI. Selain itu, UI juga aktif mengembangkan model-model baru AI untuk keperluan pendidikan, seleksi mahasiswa, sistem pemantauan kesehatan, dan bahkan pengembangan teknologi yang mendorong pertumbuhan industri baru perusahaan rintisan (startup) di UI,” ujar Prof. Heri.

Kehadiran Prof. Heri dalam WUPF sekaligus menutup kunjungannya ke Tiongkok. Dalam 7 hari, UI telah membangun kerja sama strategis dengan 7 universitas dan 1 mitra raksasa industri. Berbagai kesepakatan bersama (MoU) dan perjanjian kerja sama (LoI) dengan universitas terbaik dunia di Tiongkok telah dibuat, di antaranya dengan Peking University (peringkat 14 dunia), Tsinghua University (peringkat 17), Shanghai Jiaotong University (peringkat 47), Zhejiang University (peringkat 49), dan Tongji University (177).

Baca Juga: Kepala TPQ Al Hamidiyah Depok, Ira Asmara : Meneguhkan Kembali Marwah dan Kemuliaan Guru Indonesia

Di momen yang sama, Prof. Heri juga mengirimkan para dekan untuk menjalin kerja sama dengan China Foreign Affairs University (institusi khusus pendidikan diplomat luar negeri Tiongkok), Tianjin University (kuat di bidang keteknikan), dan Fudan University (kuat di bidang sosial humaniora).

Kerja sama ini menghasilkan segitiga emas pengembangan teknologi berupa laboratorium smelter di UI. Nantinya, UI akan menyediakan lahan dan bangunan, Tsinghua University menyediakan konsultan ahli, dan Huayou Group membangun infrastruktur dan peralatan. Kerja sama ini melatih para ahli Indonesia untuk transfer teknologi hilirisasi industri pertambangan serta mendorong Indonesia membangun ekosistem pengembangan baterai secara mandiri.

Keberhasilan Rektor UI dalam mengikat raksasa industri sebagai mitra strategis ini menempatkan UI pada posisi sentral pada peta jalan industrialisasi dan hilirisasi nasional. Selain fasilitas riset, kolaborasi ini juga akan mencakup tujuh program strategis lainnya, termasuk beasiswa, rekrutmen prioritas, kolaborasi riset, kerja sama environmental, social, dan governance (ESG), serta proyek Tripartit (UI-Tiongkok-Huayou).

Baca Juga: Presiden Prabowo Tuliskan Pesan Khusus untuk Murid dan Guru Hebat Saat Peluncuran Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas

Sementara itu, Kepala BPOM, Prof. Taruna Ikrar, turut hadir langsung memberikan kuliah umum di Tsinghua sebagai wujud dukungan pemerintah Indonesia terhadap pengembangan vaksin tersebut, mulai dari tahap perencanaan hingga uji klinis.

Selain kesehatan, kerja sama UI–Tsinghua juga diarahkan pada bidang teknologi berkelanjutan dan energi bersih. Keduanya akan memperkuat kolaborasi antara Institute of Carbon Neutrality (Tsinghua) dan Net Zero Initiative (UI) dalam mengembangkan riset tentang karbon netral, keberlanjutan, dan teknologi ramah lingkungan.

‎Prof. Heri mengatakan, Pengembangan teknologi berbasis keberlanjutan menjadi perhatian utama kedua universitas. Dunia akademik harus ikut mengambil peran dalam mendorong transisi energi dan inovasi hijau.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X