RADARDEPOK.COM – Aparatur Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, membuka sesi monitoring dan evaluasi Satgas Kampung Peduli Tuberkulosis (Kapitu), berlangsung Kamis (7/21) di aula kelurahan.
Sesi monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan, sebagai langkah untuk meninjau kembali apa yang harus dilakukan Satgas Kapitu Duren Seribu, guna menekan angka warga yang terindikasi penyakit TBC di lingkup masyarakat.
Ketua Kapitu Kelurahan Duren Seribu, Firdaus menerangkan, evaluasi dilakukan setelah berbagai kegiatan yang sudah dilakukan Satgas Kapitu Duren Seribu.
Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur Cipayung Jaya Depok Sisa Sumur Resapan Saja
Meliputi skrinning penyakit TBC, juga proses sweeping kepada masyarakat yang terindikasi memiliki penyakit TBC.
“Kalau ada warga yang terindikasi memiliki penyakit TBC, kami arahkan mereka untuk melakukan pengecekan ke Puskesmas,” terang Firdaus, Jumat (8/12).
Dia mengungkapkan, dari total 11 RW yang ada di Duren Seribu. Terdapat kurang lebih 32 orang yang terindikasi terkena penyakit TBC. Meski baru terindikasi, tetapi untuk jumlah hasil positifnya belum diketahui, lantaran masih menunggu hasil dari penguji periksa dahak.
Baca Juga: 25 WUB Baktijaya Depok Dilatih Kembangkan Digital Marketing
“Pemeriksaan dahak ini diberlakukan bagi warga yang terindikasi memiliki penyakit TBC, yang dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Duren Seribu,” jelas Firdaus.
Lebih lanjut, sejak terbentuknya Kapitu Duren Seribu pada pertengahan tahun 2022. Proses pengecekan warga akan penyakit TBC terus dilakukan. Hingga evaluasi terus menerus dilakukan hingga saat ini.
“Dalam hal ini kami bekerjasama dengan Puskesmas Duren Seribu, Pokja Sehat, Posyandu dan Posbindu,” terang Firdaus.
Baca Juga: P2L Kampung Caraka Sukatani Depok Panen Perdana, Ini Saja Diperoleh
Sementara, Kasi Ekbang Kelurahan Duren Seribu, Gugut Kuntari mengungkapkan, sosialisasi terkait penyakit TBC gencar dilaksanakan. Hal itu dilakukan, sebagai upaya untuk menekan angka penyakit TBC yang ada di Duren Seribu.
“Kami selalu melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat, melalui kader-kader yang sudah ada. Karena untuk memastikan penyakit TBC ini perlu kehati-hatian, tidak bisa sembarangan,” jelas Gugut Kuntari.
Kemudian, sambung dia, apabila ada warga yang terdeteksi mengidap TBC. Informasi tersebut kemudian langsung dilanjutkan ke rumah sakit terdekat, seperti RSUD Khidmat Sehat Afiat (KiSA) Kota Depok, untuk segera ditangani.