metropolis

Satu Meninggal dari 328 Kasus DBD di Depok, Komisi D Minta Puskesmas Terjun Kelapangan

Senin, 25 Maret 2024 | 07:45 WIB
ILUSTRASI : Salah satu pasien DBD yang sedang doi rawat di salah satu rumah sakit di Kota Depok. (DOKUMEN Radar Depok)

Enny Ekasari menjelaskan, DBD dapat menyerang semua usia. Beberapa upaya pertolongan awal terhadap penderita dapat dilakukan, antara lain tirah baring (bedrest), perbanyak asupan cairan, kompres hangat.

Baca Juga: Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, 4.992 Personel Gabungan Disiagakan

“Bila demam tinggi dapat diberikan obat pereda demam (antipiretik) seperti parasetamol,” tutur dia.

Namun, bila 2 atau 3 hari gejala semakin memburuk, seperti pasien tampak makin lemas, muntah-muntah, gelisah atau timbul pendarahan spontan.

Seperti mimisan, perdarahan gusi, perdarahan saluran cerna dan lain sebagainya diharapkan agar segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan setempat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: Siap-siap Dapat Durian Runtuh! THR Cair Paling Cepat H-10 Lebaran, Ini Daftar Penerimanya

“Pencegahan demam berdarah yang paling efektif dan efisien sampai saat ini, adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus,” ujar dia.

Hal ini, ujar Enny Ekasari, sangat diperlukanya komitmen dan upaya yang luar biasa dari pemerintah daerah, sektor swasta dan peran serta aktif masyarakat untuk bersama-sama dalam melakukan langkah-langkah pencegahan penularan penyakit DBD.

“Seperti melalui  kegiatan pemantauan jentik secara berkala dan PSN 3M Plus. Semoga tidak terjadi KLB DBD di Kota Depok,” kata dia.

Baca Juga: Baznas : Potensi Zakat Fitrah di Depok Rp80,5 Miliar, Ini Rincian Lengkap di Jawa Barat

Menganggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kota Depok Komisi D fraksi PKS, Ade Supriatna, seluruh puskesmas di Kota Depok harus segera turun lapangan, dalam memantau wilayahnya masing-masing.

“Ini untuk melakukan pemetaan wilayahnya yang rawan penyebaran DBD di Kota Depok, dalam hal ini juga Dinkes harus memastikan Puskesmas turun lapang,” ungkap dia.

Ade Supriatna menjelaskan, puskesmas juga harus menggencarkan fogging di wilayahnya masing-masing, untuk menghentikan penyebaran virus DBD yang dinilai menjadi sumber. Seperti, pertumbuhan jentik nyamuk pembawa virus.

Baca Juga: Jangan Bersedih, Honorer dan Perangkat Desa Tak Dapat THR

“Saya juga sudah mengintrusksikan bahwa seluruh Puskesmas juga wajib turun lapang,” tutur dia.***

Halaman:

Tags

Terkini